Tuesday, 19 August 2014

on



     Yaaap....bertemu lagi bersama saya Raka. Apa kabar para blogger ? user ? Semoga kalian dalam keadaan sehat wala'fiat yaaaa. Kali ini saya akan membahas tentang Kewirausahaan , yah mengapa saya bahas tentang ini ? tidak lain dan tidak bukan karena ini tugas kuliah yang harus ditempuh demi mencapai nirwana (?) hahahaha ah sudahlah, lupakan. Kalian saksikan saja yaaa konten nya, baca dengan seksama dan dalam tempo yang sedang. Salam Blogger :)


A. Pengertian Kewirausahaan

Secara harfiah Kewirausahaan terdiri atas kata dasar wirausaha yang mendapat awalan ked an akhiran an, sehingga dapat diartikan kewirausahaan adalah hal-hal yang terkait dengan wirausaha. Sedangkan wira berarti keberanian dan usaha berarti kegiatan bisnis yang komersial atau non-komersial, Sehingga kewirausahaan dapat pula diartikan sebagai keberanian seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan bisnis.
Dalam bahasa Inggris wirausaha adalah enterpenuer, istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Richard Cantillon, seorang ekonom Prancis. Menurutnya, entrepreneur adalah “agent who buys means of production at certain prices in order to combine them”. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, ekonom Perancis lainnya- Jean Baptista Say menambahkan definisi Cantillon dengan konsep entrepreneur sebagai pemimpin. Secara umum banyak sekali definisi yang dikemukakan oleh para ahli, mengenai kewirausahaan, dibawah ini akan saya kemukakan beberapa pendapat tersebut, yang diambil dari berbagai sumber :
Harvey Leibenstein (1968, 1979), mengemukakan, kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.
Penrose (1963) : Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.
Frank Knight (1921) : Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang worausahawan disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan.
Peter F Drucker : Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) .
 Arif F. Hadipranata : wirausaha adalah sosok pengambil risiko yang diperlukan untuk mengatur dan mengelola bisnis serta menerima keuntungan financial ataupun non uang.
Thomas W Zimmerer : Kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya memanfaatkan peluang-peluang yang dihadapi orang setiap hari.
 Kathleen mengemukakan bahwa wirausaha adalah orang yang mengatur, menjalankan, dan menanggung risiko bagi pekerjaan-pekerjaan yang dilakukannya dalam dunia usaha. 
Andrew J Dubrin : Seseorang yang mendirikan dan menjalankan sebuah usaha yang inovatif (Entrepreneurship is a person who founds and operates an innovative business).


B. Tujuan Kewirausahaan

Seorang sosiolog bernama David McCleland mengemukakan bahwa, apabila sebuah negara ingin menjadi makmur, minimal sejumlah 2% dari prosetase keseluruhan penduduk di negara tersebut menjadi wirausahawan, Indonesia sendiri sampai saat ini menurut sebuah riset jumlah penduduk yang menjadi wirausaha baru sekitar 0,18%, menurut informasi yang saya baca di internet hari ini tanggal 5 Maret 2012 jumlahnya telah melonjak tajam menjadi  maka tidaklah mengherankan apabila saat ini, kondisi pereekonomian Indonesia tertinggal jauh dari negeara tetangga yaitu Singapura yang memiliki prosentase wirausaha sebesar 7%, Malaysia 5%, China 10%, apalagi jika harus dibandingkan dengan negara adidaya Amerika Serikat yang hampir 13%  penduduknya menjadi wirausahawan.
Maka dari itu, dengan ditumbuh kembangkanya pengetahuan seputar kewirausahaan, akan membangkitkan semangat masyarakat Indonesia khusunya generasi muda atau mahasiswa, untuk ikut menciptakan lapangan kerja dengan berwirausaha, tidak hanya menjadi pencari kerja (job seeking). Dengan dilandasi semangat nasionalisme bahwa bangsa Indonesia harus mampu bersaing dikancah percaturan perekonomian dunia, maka akan banyak mahasiswa yang termotivasi untuk meningktakan kualitas dirinya dan mencetuskan ide-ide kretaif dalam bidang kewirausahaan yang berdaya saing tinggi.
Mengapa dengan semakin banyak wirausahawan disuatu negara akan meningkatkan daya saing negara tersebut ?, jawabanya saya kira cukup jelas. Pertama, sebuah negara yang memiliki wirausahawan banyak tentunya akan mendapatkan penghasilan yang besar dari sektor pajak, atas kegiatan ekonomi yang mereka lakukan, coba bayangkan apabila suatu negara terlalu banyak pegawai negeri sipil yang kurang atau bahkan tidak produktif, maka mereka setiap bulan memakan anggaran negara untuk menggaji mereka, namun sumbangsih mereka pada perekonimian nasional sangat minim baik dari segi pajak maupun tingkat konsumsi.
Mari kita lihat contoh lainya, dengan semakin banyak penduduk menjadi wirausaha, maka ekonomi mereka akan mandiri, tidak akan bergantung pada sistem ekonomi kapitalis, dalam hal ini pemerintah harus pro aktif menyediakan modal bagi para pengusaha agar benar-benar produktif dengan bunga yang kompetitif, dan tidak menghancurkan pengusaha maupun pemerintah, hasil keuntungan usaha mereka akan disimpan di bank-bank dalam negeri, sehingga perputaran uang semakin lancar, dengan hal tersebut modal mereka akan bertambah sehingga mampu menembus pangsa pasar global, yang nantinya menaikkan neraca ekspor-impor dan akan menambah devisa negara secara signifakan, maka dengan hal tersebut sangatlah jelas, bahwa kewirausahaan memiliki peran yang sangat penting untuk menaikkan harkat martabat suatu bangsa dikancah internasional.
Selanjutnya ditinjau dari segi GNP (Gross National Product), apabila semakin banyak uang yang dihasilkan oleh putra-putri bangsa Indonesia, karena berwirausaha maka uang yang dihasilkan berpeluang semakin besar, berbeda dengan gaji yang nominalnya relatif tetap. Akan meningkatkan GNP yaitu keseluruhan barang dan jasa yang diproduksi warga negara penduduk tersebut dimanapun berada (di dalam dan luar negeri), dengan meningkatkan GNP ini akan semakin memperkuat ekonomi nasional secara makro, dan mempercepat roda pembangunan nasional, karena ketersediaan anggaran semakin meningkat.
Dari beberapa dampak positif kewirausahaan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan secara umum meningkatkan harkat dan martabat pribadi wirausahawan serta bangsa dan negara, dengan pengetahuan tersebut diharapkan akan semakin banyak warga negara Indonesia khusunya mahasiswa yang terjun dalam dunia usaha, namun perlu diperhatikan dalam berusaha harus mengedepankan kejujuran, sehingga apa yang dihasilkan dapat bermanfa’at bagi masyarakat luas.
C. Teori Kewirausahaan
Seiring berjalanya waktu, kewirausahaan semakin berkembang, maka lahirlah berbagai macam teori tentang kewirausahaan, akan coba saya uraikan berbagai teori kewirausahaan, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Neo Klasik
Teori ini memandang perusahaan sebagai sebuah istilah teknologis, dimana manajemen (individu-individu) hanya mengetahui biaya dan penerimaan perusahaan dan sekedar melakukan kalkulasi matematis untuk menentukan nilai optimal dari variabel keputusan. Jadi pendekatan neoklasik tidak cukup mampu untuk menjelaskan isu mengenai kewirausahaan. Dalam teori ini kemandirian sangat tidak terlihat, wajar saja, karena ini memang pada masa lampau dimana belum begitu urgen masalah kemandirian, namun cukup bisa menjadi teori awal untuk melahirkan teori-teori berikutnya.

2. Kirzerian Entrepreneur
Dalam teori Kirzer menyoroti tentang kinerja manusia, keuletanya, keseriusanya, kesungguhanya, untuk swa(mandiri), dalam berusaha, sehingga maju mundurnya suatu usaha tergantung pada upaya dan keuletan sang pengusaha.
Dari berbagai disiplin ilmu, lahirlah teori kewirausahaan yang dipandang dari sudut pandang mereka masing-masing, Teori ekonomi memandang bahwa lahirnya wirausaha disebabkan karena adanya peluang, dan ketidakpastian masa depanlah yang akan melahirkan peluang untuk dimaksimalkan, hal ini berkaitan dengan keberanian mengambil peluang, berspekulasi, menata organisasi, dan melahirkan berbagai macam inovasi. Teori Sosiologi lebih mempelajari tentang, asal-usul budaya dan nilai-nilai sosial disuatu masyarakat, yang akan berdampak pada kemampuanya menanggapi peluang usaha dan mengolah usaha, sebagai contoh orang etnis cina dan padang dikenal sebagai orang yang ulet berusaha, maka fakta dilapangan menunjukkan, bahwa banyak sekali orang cina dan padang yang meraih kesuksesan dalam berwirausaha. Selanjutnya teori psikologi, menurut saya teori ini lebih menekankan pada motif individu yang melatarbelakangi dirinya untuk berwirausaha, apabila sejak kecil ditanamkan untuk berprestasi, maka lebih besar kemungkinan seorang individu lebih berani dalam menanggapi peluang usaha yang diperolehnya.
Yang terakhir adalah teori perilaku, bagaimana seorang wirausahawan harus memiliki kecakapan dalam mengorganisasikan suatu usaha, memanaje keuangan dan hal-hal terkait, membangun jaringan, dan memasarkan produk, dibutuhkan pribadi yang supel dan pandai bergaul untuk memajukan suatu usaha.


C. Teori-teori dalam Bidang Kewirausahaan
  • Teori Life Path Change
Menurut Shapero dan Sokol (1982) dalam Sundjaja (1990), tidak semua wirausaha lahir dan berkembang mengikuti alur yang sudah ada dan terencana. Banyak juga para wirausaha yang terlahir justru melalui proses yang tidak seharusnya. Antara lain disebabkan oleh:

a. Negative displacement
Seseorang menjadi wirausaha disebabkan karena dipecat dari tempatnya bekerja, merasa tertekan, terhina, atau bosan selama bekerja, dipaksa/terpaksa pindah dari daerah asal. Bisa juga karena sudah memasuki usia pensiun, dll. Misalnya saja bagi warga Cina, mereka menemukan hambatan untuk memasuki bidang pekerjaan tertentu. Oleh sebab itu menjadi wirausaha dalam kondisi seperti ini adalah pilihan yang terbaik karena sifatnya yang bebas dan tidak bergantung pada birokrasi dan diskriminatif.

b.Being Between Things
Orang-orang yang baru keluar dari sekolah, penjara, atau tempat yang kurang dalam bersosialaisasi dengan lingkungan luar terkadang merasa seperti memasuki dunia yang baru yang belum mereka mengerti dan kuasai. Keadaan ini membuat mereka seakan berada di tengah-tengah dari dua dunia yang berbeda, namun mereka harus tetap berjuang melanjutkan hidupnya. Disinilah biasanya pilihan menjadi wirausaha muncul karena dengan menjadi wirausaha mereka bekerja dengan mengandalkan diri sendiri.

c.Having Positive Pull
Adalah orang-orang yang mendapat dukungan untuk berwirausaha dari mitra kerja, investor, atau pelanggan. Dukungan tersebut memudahkan mereka dalam membuka peluang usaha. Misalnya seorang mantan pegawai di sebuah perusahaan otomotif memutuskan untuk masuk ke bisnis suku cadang otomotif dengan menjual bahan baku dan bahan bekas. Perusahaan otomotif tersebut memberi dukungan dengan menampung atau membantu menjual produk mantan pegawainya tersebut.
  • Teori Goal Directed Behaviour
Menurut teori ini seseorang dapat saja menjadi wirausaha karena termotivasi untuk mencapai tujuan tertentu. Teori ini menurut Wolman (1973) disebut teori Goal Directed Behaviour. Teori ini mengenai seseorang yang tergerak menjadi wirausaha, motivasinya dapat terlihat dari langkah-langkahnya dalam mencapai tujuan (goal directed behaviour). Diawali dari adanya dorongan need yang muncul karena adanya defisit dan ketidakseimbangan tertentu pada diri individu yang bersangkutan atau (wirausaha). Seseorang terjun ke dunia wirausaha biasanya karena suatu kebutuhan, kebutuhan ini mendorong kita untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu, yang ditujukan pada pencapaian suatu tujuan. Dari teori need dan motivasi tingkah laku ini seperti menemukan kesempatan untuk berusaha, sampai mendirikan dan melembagakan usahanya merupakan goal directed behaviour. Sedangkan tujuan goal adalah untuk mempertahankan dan memperbaiki kelangsungan hidup wirausahawan.
  • Teori Outcome Expectancy
Bandura (1986) menyatakan bahwa outcome expectancy bukanlah suatu perilaku, tetapi merupakan keyakinan tentang konsekuensi yang diterima setelah seseorang melakukan suatu tindakan tertentu. Dari definisi di atas, outcome expectancy dapat diartikan sebagai keyakinan seseorang mengenai hasil yang akan diperolehnya jika ia melakukan suatu tindakan tertentu. Seseorang memperkirakan bahwa keberhasilan dalam melaksanakan suatu tugas akan mendatangkan imbalan dengan apa yang sudah kita lakukan. Menurut Bandura, ada berbagai jenis insentif sebagai imbalan kerja yang diharapkan individu dan setiap jenis memiliki kekhasan sendiri.
Jenis outcome expectancy:
  • Insentif Primer
Merupakan imbalan yang berhubungan dengan kebutuhan fisiologis seperti makan, minum, dan sebagainya. Insentif ini dapat diperkuat nilainya jika seseorang dalam keadaan sangat kekurangan, seperti makan/minum.
  • Insentif Sensoris
Suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh umpan balik yang terdapat di lingkungannya. Contohnya seorang anak kecil yang mendapatkan stimulus berupa bunyi alat musik yang mereka dengar, lalu mereka mempraktikannya pada alat musik yang sama untuk mendapatkan bunyi yang mereka dengar.
  • Insentif Sosial
Merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang yang bertujuan untuk mendapatkan penghargaan dan penerimaan dari lingkungan sosialnya. Penghargaan dan penerimaan dari lingkungan sosial tersebut akan berfungsi secara efektif sebagai imbalan atau hukuman daripada reaksi yang berasal dari individu.
  • Insentif yang Berupa Token Ekonomi
Token ekonomi adalah imbalan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan ekonomi seperti upah, kenaikan pangkat, kenaikan tunjangan, dll. Hampir setiap masyarakat menggunakan uang sebagai insentif atau upah. Karena dengan uang, seseorang bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan.
  • Insentif yang Berupa Aktifitas
Teori-teori mengenai reinforcement atau suatu pendekatan psikologis yang sangat penting bagi manusia yang sangat terikat pada dorongan psikologi, mengasumsikan bahwa imbalan akan mempengaruhi perilaku dengan cara memuaskan atau mengurangi dorongan fisiologis. Diketahui bahwa beberapa aktifitas atau kegiatan fisik justru memberikan nilai insentif yang tersendiri pada individu.
  • Insentif  Status dan Pengaruh
Di masyarakat sekitar, kedudukan individu sering kali dikaitkan dengan status kekuasaan. Kekuasaan yang dimiliki suatu individu memberikan kesempatan kepadanya untuk mengontrol perilaku orang lain baik melalui simbol maupun secara nyata. Jadi mereka bisa mendapatkan imbalan materi, penghargaan sosial, kepatuhan, dll. Keuntungan ini membawa individu berusaha keras untuk mencapai posisi yang memberikan kekuasaan.
  • Insentif  Berupa Terpenuhinya Standar Internal
Insentif ini berasal dari tingkat kepuasan diri yang diperoleh individu dari pekerjaanya. Insentif ini berasal dari diri sendiri. Reaksi diri yang berupa rasa puas dan senang adalah salah satu bentuk imbalan internal yang ingin diperoleh seseorang dari pekerjaannya. Seseorang yang merasa bahwa kemampuannya tidak akan dapat optimal bila hanya bekerja sebagai karyawan, akan lebih puas bila ia merasa bahwa dengan berwirausaha segenap potensinya dapat tersalurkan.
Jadi ada insentif-insentif tertentu yang umumnya diharapkan seseorang dengan menjadi wirausaha. Antara lain insentif primer, insentif sosial, insentif status dan pengaruh, dan insentif terpenuhinya standar internal.


D. Tujuan Terbentuknya Enterpreneur

Dengan memadukan teori-teori di atas, kita dapat mengambil tahapan-tahapan pembentukan terbentuknya enterpreneur yaitu:

a). Defisit equilibrium
Terjadi akibat seseorang merasa adanya kekurangan dalam dirinya dan berusaha untuk mengatasinya. Kekurangan tersebut dapat berupa materi, motivasi, dll. Defisit equilibrium dapat juga terjadi akibat berubahnya jalur hidup, seperti jika seseorang mendapat tekanan atau hinaan, misalnya baru keluar dari penjara (Shapero & Sokol: 1982).

b). Mengambil keputusan menjadi wirausaha
Dalam hal ini kemampuan perseptual, kapasitas informasi yang diterima, keberanian mengambil resiko, dan tingkat aspirasinya terhadap suatu alternatif keputusan memiliki peran yang sangat besar dalam usahanya mengambil usahanya untuk menjadi wirausaha (Reitman, 1976).

c).Goal Directed Behaviour
Keputusan menjadi wirausaha diambil dengan memecahkan masalah kekurangan yang dia miliki. Masalah kekurangan ini diidentifikasi dengan adanya harapan sebagai pemecahan. Harapan-harapan tersebut berupa insentif yang akan dia dapat jika melakukan tindakan tertentu. Insentif ini menjadi rangsangan atau tujuan sehingga mendorong tindakan dan perilakunya sebagai seorang wirausaha (Wolman, 1973).

d).Pencapaian Tujuan
Tujuan sangat penting untuk mengambil keputusan menjadi wirausaha. Tujuan ini berupa insentif yang diyakini akan dinikmati jika seseorang melakukan tindakan tertentu.


E. Faktor-faktor Pemicu Enterpreneur

Menurut David C. McClelland (1961:207) kewirausahaan ditentukan oleh faktor prestasi, optimisme, sikap nilai, dan status kewirausahaan. Perilaku kewirausahhan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi:
  • Hak kepemilikan (property right)
  • Kemampuan/ kompetensi (ability/competency)
  • Dan insentif


F. Teori S.W.O.T

Teori Analisis SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk merencanakan sesuatu hal yang dilakukan dengan SWOT. SWOT adalah sebuah singkatan dari, S adalah Strenght atau Kekuatan, W adalah Weakness atau Kelemahan, O adalah Oppurtunity atau Kesempatan, dan T adalah Threat atau Ancaman. SWOT ini biasa digunakan untuk menganalisis suatu kondisi dimana akan dibuat sebuah rencana untuk melakukan sesuatu, sebagai contoh, program kerja (wordpress.com, 2010). Analisis SWOT adalah instrumen yang digunakan untuk melakukan analisis strategis.  Menurut Drs. Robert Simbolon, MPA (1999), analisis SWOT merupakan suatu alat yang efektif dalam membantu menstrukturkan masalah, terutama dengan melakukan analisis atas lingkungan strategis, yang lazim disebut sebagai lingkungan internal dan lingkungan eksternal.  Dalam lingkungan internal dan eksternal ini pada dasarnya terdapat empat unsur yang selalu dimiliki dan dihadapi, yaitu secara internal memiliki sejumlah kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weaknesses), dan secara eksternal akan berhadapan dengan berbagai peluang-peluang (Oppotunities) dan ancaman-ancaman (Threats).
  1. Strengh (kekuatan) adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini. Strenght ini bersifat internal dari organisasi atau sebuah program.
  2. Weaknesses (kelemahan) adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak berjalan dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi tetapi tidak dimiliki oleh organisasi. Kelemahan itu terkadang lebih mudah dilihat daripada sebuah kekuatan, namun ada beberapa hal yang menjadikan kelemahan itu tidak diberikan solusi yang tepat dikarenakan tidak dimaksimalkan kekuatan yang sudah ada.
  3. Opportunity (kesempatan) adalah faktor positif yang muncul dari lingkungan dan memberikan kesempatan bagi organisasi atau program kita untuk memanfaatkannya.Opportunity tidak hanya berupa kebijakan atau peluang dalam hal mendapatkan modal berupa uang, akan tetapi bisa juga berupa respon masyarakat atau isu yang sedang diangkat.
  4. Threat (ancaman) adalah factor negative dari lingkungan yang memberikan hambatan bagi berkembangnya atau berjalannya sebuah organisasi dan program.Ancaman ini adalah hal yang terkadang selalu terlewat dikarenakan banyak yang ingin mencoba untuk kontroversi atau out of stream (melawan arus) namun pada kenyataannya organisasi tersebut lebih banyak layu sebelum berkembang.
Tahap awal proses penetapan strategi adalah menaksir kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman yang dimiliki organisasi. Analisa SWOT memungkinkan organisasi memformulasikan dan mengimplementasikan strategi utama sebagai tahap lanjut pelaksanaan dan tujuan organiasasi, dalam analisa SWOT informasi dikumpulkan dan dianalisa. Hasil analisa dapat menyebabkan dilakukan perubahan pada misi, tujuan, kebijaksanaan, atau strategi yang sedang berjalan..

Dalam penyusunan suatu rencana yang baik, perlu diketahui daya dan dana yang dimiliki pada saat akan memulai usaha, mengetahui segala unsur kekuatan yang dimiliki, maupun segala kelemahan yang ada. Data yang terkumpul mengenai faktor-faktor internal tersebut merupakan potensi di dalam melaksanakan usaha yang direncanakan. Dilain pihak perlu diperhatikan faktor-faktor eksternal yang akan dihadapi yaitu peluang-peluang atau kesempatan yang ada atau yang diperhatikan akan timbul dan ancaman atau hambatan yang diperkirakan akan muncul dan mempengaruhi usaha yang dilakaukan.

Dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah perkembangan hubungan atau interaksi antar unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman. Didalam penelitian analisis SWOT kita ingin memproleh hasil berupa kesimpulan-kesimpulan berdasarkan ke-4 faktor dimuka yang sebelumnya telah dianalisa
  1. Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O atau Maxi-maxi). Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan kekuatan atas peluang yang telah diidentifikasi. Misalnya bila kekuatan perusahaan adalah pada keunggulan teknologinya, maka keunggulan ini dapat dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan kualitas yang lebih maju, yang keberadaanya dan kebutuhannya telah diidentifikasi pada analisis kesempatan.
  2. Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O atau Mini-maxi). Kesempatan yang dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan karena kelemahan perusahaan. Misalnya jaringan distribusi ke pasar tersebut tidak dipunyai oleh perusahaan. Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah bekerjasama dengan perusahaan yang mempunyai kemampuan menggarap pasar tersebut. Pilihan strategi lain adalah mengatasi kelemahan agar dapat memanfaatkan kesempatan. 
  3. Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T atau Maxi-min). Dalam analisa ancaman ditemukan kebutuhan untuk mengatasinya. Strategi ini mencoba mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan yang dapat mengurangi atau menangkal ancaman tersebut. Misalnya ancaman perang harga.
  4. Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T atau Mini-mini). Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan intern, strategi yang umumnya dilakukan adalah “keluar” dari situasi yang terjepit tersebut. Keputusan yang diambil adalah “mencairkan” sumber daya yang terikat pada situasi yang mengancam tersebut, dan mengalihkannya pada usaha lain yang lebih cerah. Siasat lainnya adalah mengadakan kerjasama dengan satu perusahaan yang lebih kuat, dengan harapan ancaman di suatu saat akan hilang. Dengan mengetahui situasi yang akan dihadapi, anak perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang perlu dan bertindak dengan mengambil kebijakan-kebijakan yang terarah dan mantap, dengan kata lain perusahaan dapat menerapkan strategi yang tepat.
G. Bussiness Plan

Menulis Business Plan adalah salah satu kunci utama kesuksesan seorang entrepreneur, khususnya di era globalisasi. Business Plan adalah salah satu pembeda antara bisnis tradisional dengan bisnis modern. Bisnis tradisional biasanya hanya mengandalkan naluri, daya ingat dan catatan-catatan harian bisnis.
Mungkin di antara pembaca pernah mengunjungi satu kota besar untuk mengunjungi seorang teman atau keluarga. Sementara itu pembaca belum pernah mendatangi dan tidak mempunyai peta kota tersebut. Tanpa peta, kemungkinan besar pembaca akan tersesat, seandainyapun sampai di tujuan tentunya membutuhkan  pikira, tenaga, waktu dan biaya yang lebih besar apabila dibandingkan dengan menggunakan peta.
Manfaat Business Plan
Business Plan adalah peta perjalanan bisnis yang bermanfaat untuk:
  1. Mengetahui detail, gambaran besar dan prospek bisnis yang dilakukan.

  2. Memulai, menumbuhkan, mengembangkan, mempertahankan dan meningkatkan proses bisnis secara efektif dan efisien.

  3. Mengetahui apakah bisnis layak diteruskan atau tidak.

  4. Menjaga bisnis tetap berada di jalur sesuai dengan visi, misi dan tujuan bisnis.

  5. Menjaga motivasi bisnis.

  6. Sebagai “modal” untuk mendapatkan bantuan dana atau rekanan bisnis.
Menulis Business Plan
Sebelum membuat Business Plan yang baik, hal-hal yang harus dilakukan adalah:
  1. Menetapkan visi, misi dan tujuan bisnis

  2. Mempelajari contoh-contoh Business Plan

  3. Membuat timeline bisnis

  4. Mengumpulkan informasi, dapat diperoleh dari Data Sekunder (asosiasi bisnis, lembaga pemerintaha, koran, buku, majalah dan internet) dan Data Primer (penelitian survey/quostioner produk atau jasa (marketing research) melalui telepon, email, social networking dll, dan wawancara dengan pelaku bisnis).

  5. Mengorganisasikan informasi dengan baik dan rapi.
Business Plan bersifat dinamis dapat di update, disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi tanpa merubah garis besar. Tiap-tiap Business Plan berbeda-beda sesuai dengan jenis dan pelaku bisnis. Adapun garis besar (outline)  Business Plan adalah:
  1. Sampul, berisikan nama dan profil singkat pelaku bisnis, alamat, tempat dan tanggal, serta judul Business Plan

  2. Daftar Isi

  3. Ringkasan  (Executive Summary), biasanya satu lembar dan maksimal 2 lembar, berisikan Marketing Highlight (keunikan dan kelebihan produk/jasa), Operational Highlight dan Financial Highlight.

  4. Profil Lengkap

  5. Rencana dan Analisis Pemasaran

  6. Rencana dan Analisi Operasional

  7. Rencana dan Analisis Keuangan

  8. Lampiran-lampiran Data-Data Pendukung
 H. Teori Kepemimpinan


Defenisi

Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lainuntuk bersama sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan –khususnya kecakapan-kelebihan di satu bidang , sehingga dia mampu mempengaruhi oranglain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu beberapa tujuan. (Kartini Kartono,1994:181).Pemimpin adalah pribadi yang memiliki superioritas tertentu, sehingga dia memilikikewibawaan dan kekuasaan untuk menggerakkan orang lain melakukan usaha bersama gunamencapai sasaran tertentu (Kartono, 2005).Pemimpin merupakan agen perubahan, orang yang perilakunya akan lebihmemengaruhi orang lain daripada perilaku orang lain yang memengaruhi mereka.Kepemimpinan timbul ketika satu anggota kelompok mengubah motivasi atau kompetensianggota lainnya di dalam kelompok”. Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi dan mengarahkan berbagai tugasyang berhubungan dengan aktivitas anggota kelompok. Kepemimpinan juga diartikan sebagaikemampuan mempengaruhi berbagai strategi dan tujuan, kemampuan mempengaruhikomitmen dan ketaatan terhadap tugas untuk mencapai tujuan bersama; dan kemampuanmempengaruhi kelompok agar mengidentifikasi, memelihara dan mengembangkan budayaorganisasi (Shegdill dalam Stoner dan Freeman 1989: 459-460).Banyak definisi diberikan tentang kepemimpinan, antara lain:

George R.Terry : Leadership is the activit of influencing people to strive willingly for group objectives.

Stoner : kepemimpinan adalah suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiata-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya.

Harold Koontz and Cyril O’Donnell : state that leadership is influencing people to follow in the achivement of a common goal.

Handbook of Leadership : memberikan definisikepemimpinan sebagai “suatu interaksi antar anggota suatau kelompok.
 
2. Teori Kepemimpinan Dasar

a. Konsep Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan, pada dasarnya mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalammemimpin. Perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu.Pengertian gaya kepemimpinan yang demikian ini sesuai dengan pendapat yang disampaikanoleh Davis dan Newstrom (1995). Keduanya menyatakan bahwa pola tindakan pemimpinsecara keseluruhan seperti yang dipersepsikan atau diacu oleh bawahan tersebut dikenalsebagai gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin, pada dasarnyadapat diterangkan melalui tiga aliran teori berikut ini. Ditinjau dari sejarah perkembangannyadapat dikemukakan disini adanya tiga teori kepemimpinan:

b. Teori Sifat
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpinditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar  pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil,sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yangdimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut Ghizeli dan Stogdil:
1. Kecerdasan
2. Kemampuan mengawasi
3. Inisiatif
4. Ketenangan diri
5. Kepribadian

Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain: terlalu bersifatdeskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat dianggap unggul dengan efektivitaskepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkannilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagaio rumusan sifat,ciri atau perangai pemimpin, justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan


I. Teori Pemasaran


Pada dasarnya pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai dengan yang lain (Kotler dan Armstrong, 2001:6). The American Marketing Association (Kotler, 2003:6; Hollenson, 2003:9; Czinkota dan Kotabe, 2001:3) merumuskan definisi pemasaran yang lebih menekankan pada proses manajerial yaitu proses perencanaan dan penetapan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi.
Dalam hal ini pemasaran melibatkan sejumlah fungsi manajerial yang saling berhubungan dalam suatu proses manajemen, yaitu analysis, planning, implementation dan control (Kotler dan Armstrong, 2001:69; Hollenson, 2003:6-7). Kegiatan pemasaran dapat diarahkan kepada konsumen akhir dan juga kepada industri (Czinkota dan Kotabe, 2001:8-9; Sucherly, 1996:27). Perusahaan yang mengarahkan kegiatan pemasarannya ke konsumen akhir termasuk dalam kegiatan pemasaran produk konsumsi, produk yang dipasarkan merupakan produk konsumsi dan pasarnya disebut pasar konsumen. Sedangkan perusahaan yang mengarahkan kegiatan pemasarannya ke indusri termasuk dalam kegiatan pemasaran produk industri, produk yang dipasarkan merupakan produk industri dan pasarnya disebut pasar industri atau pasar bisnis. Pemasaran produk konsumsi dan pemasaran produk industri memiliki karakteristik yang berbeda, baik dilihat dari sifat produk maupun perilaku pembelinya. Pemasaran produk konsumsi umumnya dilakukan oleh perusahaan yang bergerak di sektor hilir. Sedangkan pemasaran produk industri umumnya dilakukan oleh perusahaan yang bergerak di sektor hulu.

Dengan demikian kegiatan pemasaran memiliki cakupan luas. Kotler (2003:8) dan Sucherly (1996:27) mengemukakan sejumlah faktor yang menunjukkan luasnya cakupan kegiatan pemasaran, sebagai berikut:
1) melibatkan berbagai pihak;
2) melibatkan fungsi manajerial;
3) yang dipasarkan tidak hanya barang tetapi produk dalam arti luas termasuk gagasan, jasa, informasi dan pengalaman;
4) sasaran yang ingin dicapai adalah kepuasan pihak-pihak yang terlibat dalam pertukaran.
Terdapat sejumlah konsep inti yang terkandung dalam pemasaran. Mempelajari konsep inti pemasaran akan sangat membantu dalam memahami hakekat pemasaran. Kotler (2003:6-12) mengidentifikasi konsep inti pemasaran itu, meliputi:
1) Target markets and segmentation. Segmentasi berkaitan dengan pengelompokan pasar yang menuntut bauran pemasaran yang berbeda. Segmen pasar ini dapat diidentifikasi berdasarkan aspek demographic, psychographic dan perilaku konsumen. Perusahaan kemudian memilih dan menetapkan segmen pasar yang akan dilayani sebagai pasar sasaran.
2) Marketplace, marketspace and metamarket. Marketplace bersifat fisik seperti seseorang berbelanja di suatu toko. Beberda dengan marketplace, marketspace bersifat digital seperti seseorang berbelanja melalui internet. Adapun metamarket bersifat komplementer dari barang dan jasa berbagai industri yang relevan seperti automobile metamarkets, terdiri dari: pabrik mobil, dealer mobil, lembaga keuangan, perusahaan asuransi dan lainnya.
3) Marketers and prospects. Marketer adalah seseorang atau organisasi yang berusaha mendapatkan suatu respons (perhatian, pilihan dan pembelian) dari pihak lain atau prospect.
4) Need, wants and demand. Marketer harus berusaha memahami kebutuhan, keinginan dan permintaan pasar sasaran. Kebutuhan berkaitan dengan sesuatu yang harus atau menuntut pemenuhan. Manusia senantiasa dihadapkan pada masalah kebutuhan ini; setidak-tidaknya untuk kelangsungan hidupnya, berinteraksi dan berkembang. Untuk kelangsungan hidupnya, manusia membutuhkan makanan, pakaian, rumah dan lainnya. Kebutuhan berbeda dengan keinginan walaupun setiap keinginan manusia senantiasa didasarkan atau diturunkan dari kebutuhannya. Keinginan seseorang lebih banyak dipengaruhi oleh latar belakang pengalaman, kebudayaan, pendidikan, geografis, demografis dan lainnya. Keinginan ditunjukkan oleh pilihan, seperti dalam hal makanan seseorang menginginkan roti dan yang lain menginginkan nasi. Suatu keinginan yang didukung oleh daya beli akan melahirkan permintaan. Seseorang yang menginginkan roti dan memiliki daya beli atau kemampuan untuk mendapatkannya maka orang itu akan membeli roti. Jadi permintaan seseorang atas suatu produk tekait dengan kebutuhan dan keinginan tentang produk itu yang didukung oleh kemampuan untuk mendapatkannya atau daya belinya.
5) Product, offering and brand. Produk berkaitan dengan nilai yaitu seperangkat manfaat yang ditawarkan kepada konsumen untuk memuaskan kebutuhannya.
6) Value and satisfaction. Kesesuaian antara kinerja produk dengan tuntutan konsumen akan membentuk kepuasan bagi konsumen yang bersangkutan. Dalam hal ini, kepuasan konsumen melibatkan komponen kinerja produk yang dibelinya dan tuntutannya atau harapannya atas produk itu. Tingkat kepuasan konsumen tergantung pada kesesuaian antara kedua komponen itu. Kepuasan dapat juga dikaji dari nilai konsumen berupa kesesuaian manfaat yang diperoleh konsumen dari suatu produk yang dibelinya dengan biaya atau pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh produk itu. Manfaat yang dirasakan konsumen berupa manfaat fungsional dan manfaat emosional. Sedangkan biaya yang dikeluarkan berupa uang, energy, waktu dan mental. Agar dapat menciptakan nilai konsumen yang tinggi maka perusahaan atau produsen harus mampu memberikan manfaat yang lebih besar dari suatu produk yang ditawarkannya dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk itu.
7) Exchange and transactions. Pertukaran merupakan proses mendapatkan suatu produk dari pihak tertentu melalui penawaran. Terdapat lima kondisi atau syarat terjadinya pertukaran, yaitu: sekurang-kurangnya terdapat dua pihak, masing-masing pihak memiliki sesuatu yang bernilai bagi pihak lain, masing-masing pihak kapabel dalam berkomunikasi, masing-masing pihak bebas menerima atau menolak penawaran pertukaran dan masing-masing pihak saling mempercayai. Dalam pertukaran kedua pihak bernegosiasi untuk mencapai kesepakatan. Jika terjadi kesepakatan berarti terjadi transaksi. Dalam hal ini transaksi merupakan suatu pertukaran nilai antara dua pihak atau lebih, melibatkan waktu dan tempat.
8) Relationships and networks. Relationship marketing bertujuan untuk membangun hubungan yang saling memuaskan dalam jangka panjang dengan konsumen, pemasok, distributor dan lainnya. Ini penting untuk meningkatkan dan memelihara bisnisnya dalam jangka panjang. Outcome dari relationship marketing berupa suatu jaringan pemasaran antara perusahaan dengan stakeholder-nya (konsumen, karyawan, pemasok, distributor dan lainnya).
9) Marketing channels. Untuk mencapai pasar sasaran, marketer menggunakan tiga jenis saluran pemasaran, yaitu: pertama, cummunication channels yaitu menyampaikan dan menerima pesan kepada dan dari pasar sasaran. Ke dua, distribution channels yaitu menyampaikan produk atau jasa kepada pembeli. Ke tiga, service channels yaitu menyelenggarakan transaksi dengan pembeli potensial yang melibatkan warehouse, perusahaan transportasi, bank dan perusahaan asuransi untuk memfasilitasi transaksi.
10) Supply chain. Menggambarkan rentang saluran yang lebih panjang mulai dari bahan baku, produk akhir sampai ke pembeli akhir. Supply chain ini menggambarkan suatu sistem penyampaian nilai.
11) Competition. Mencakup seluruh pesaing aktual dan potensial. Terdapat empat level persaingan yaitu brand competition, industry competition, form competition dan generic competition.
12) Marketing environment. Terdiri dari lingkungan tugas mencakup perusahaan, pemasok, distributor, konsumen dan lingkungan yang lebih luas mencakup lingkungan demograpi, lingkungan ekonomi, lingkungan alam, lingkungan teknologi, limgkungan politik-legal dan lingkungan sosial-budaya. Lingkungan yang lebih luas terdiri dari kekuatan yang memiliki pengaruh pada pelaku dalam lingkungan tugas.
13) Marketing program. Tugas marketer adalah mengembangkan suatu program pemasaran atau rencana untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam hal ini, bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam suatu pasar sasaran. Pada dasarnya alat-alat dalam bauran pemasaran itu terdiri dari produk, harga, distribusi dan promosi.



J. Teori Pasar


A.Pasar Persaingan Sempurna
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain. Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :

– Jumlah penjual dan pembeli banyak
– Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
– Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
– Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
– Posisi tawar konsumen kuat
– Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
– Sensitif terhadap perubahan harga
– Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar

Aplikasi :
1. Produsen secara indivigual tidak dapat mempengaruhi harga
2. Harga ditentukan oleh pasar
3. Produsen sebagai price maker
4. Kurva sejajar sumbu horizontal
Dalam pasar persaingan sempurna, keputusan mengenai jumlah output perusahaan secara individual tidak bisa mempengaruhi tingkat harga, dan untuk keputusan mengenai penentuan harga, kurva permintaan menggambarkan secara horizontal, oleh karena itu harga dianggap konstan, berapapun output yang dihasilkan. Dengan demikian maka laba total akan didapat pada saat: MR = P = MC sepanjang P > AVC.

Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna
Beberapa karakteristik agar sebuh pasar dapat dikatakan persaingan sempurna:
a.Semua perusahaan memproduksi barang yang homogen (homogeneous product)
b.Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan / informasi sempurna (perfect knowledge)
c.Output sebuah perusahaan relative kecil dibanding output pasar (small relatively output)
d.Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar (price taker)
e.Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit)

Permintaan dan Penawaran Dalam Pasar Persaingan Sempurna
a. Permintaan
~Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan dan penawaran.
~Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar, maka berapa pun yang dijual perusahaan, harga relatif tidak berubah.
b. Penerimaan
~Kurva permintaan (D) sama dengan kurva penarimaan rata – rata (AR) sama dengan kurva penerimaan marjinal (MR) dan sama dengan harga (P)
~Kurva penerimaaan total berbentuk garis lurus dengan sudut kemiringan positif, bergerak mulai dari titik (0,0).

Kekuatan dan Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna
a. Kekuatan
     1. Harga jual barang dan jasa adalah yang termurah
   2. Jumlah output paling banyak sehingga rasio output per penduduk maksima(kemakmuran maksimal).
     3. Masyarakat merasa nyaman dalam mengkonsumsi (produk yang homogen) dan
tidak takut ditipu dalam kualitas dan harga.
b. Kelemahan
    1. Kelemahan Dalam Hal Konsumsi
    2. Kelemahan Dalam Pengembangan Teknologi
    3. Konflik Efisiensi – Keadilan

B.Pasar Monopoli
Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya. Sifat-sifat pasar monopoli :
– Hanya terdapat satu penjual atau produsen
– Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
– Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat hidup orang banyak
– Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun butuh sumber daya yang sulit didapat
– Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan
– Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses

Sebab-sebab timbulnya monopoli :
1. Penguasaan bahan mentah yang bersifat strategis.
2. Hak patent.
3. Terbatasnya pasar dibandingkan dengan skala produksi minimum.
4. Adanya lisensi dari pemerintah.

Pada monopoli maka kurva permintaan = kurva MR sehingga P = AR dengan demikian maka :
1. Keseimbangan akan terjadi bila MR = MC
2. Laba maksimal akan terjadi bila P > AR
3. BEP kan terjadi bila P = AR
4. Rugi minimal akan terjadi bila P < AR Penentuan harga output dalam pasar monopoli dalam jangka pendek.

Monopoli adalah satu-satunya produsen yang ada di pasar, maka permintaan yang dihadapi adalah permintaan pasar dengan demikian maka kurva permintaan akan miring dari kiri atas kekanan bawah.
Produsen akan berproduksi pada tingkat output dimana keuntungan yang diperoleh maksimum.
Karena monopolis adalah penjual tunggal, kurva yang dihadapinya adalah kurva yang mempunyai slope yang negatif. Berarti seseorang monopolis dapat menjual outputnya lebih banyak dengan menurunkan harga jual. Oleh sebab itu MR akan lebih kecil dari harga produk dan kurva MR berada dibawah kurva permintaan.
Beda kurva, monopolis dapat menjual 100 unit output pada P = 15 (Point GJ) sehingga TR = 1500. Untuk menjual 200 unit harga diturunkan di P = 14 (Point H), TR = 2800. Dengan demikian :
MR = (σTR/σQ) = (1300/100) = 13.

C.Pasar Monopolistik
Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik :
– Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
– Mirip dengan pasar persaingan sempurna
– Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
– Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
– Relatif mudah keluar masuk pasar

Karakter Pasar Monopolistik
1. Pasar Monopolistik memiliki ciri-ciri yang melekat , yaitu :
Terdapat banyak produsen atau penjual. Meskipun demikian, pasar ini tidak memiliki produsen atau penjual sebanyak pasar persaingan sempurna dan tidak ada satu pun produsen yang mempunyai skala produksi yang lebih besar dari produsen lainnya.
2. Adanya Diferensiasi Produk. Pasar ini menawarkan produk yang cenderung sama, namun memiliki perbedaan-perbedaan khusus dengan produk lainnya, misalnya dari cara pengemasan, pelayanan yang diberikan dan cara pembayaran.
3. Produsen Dapat mempengaruhi harga. Berbeda dengan Pasar Persaingan Sempurna, dimana harga terbentuk berdasarkan mekanisme pasar, maka pasar monopolistik dapat mempengaruhi harga meskipun tidak sebesar pasar oligopoli dan monopoli.
4. Produsen dapat keluar masuk pasar. Hal ini dipengaruhi oleh laba ekonomis, saat produsen hanya sedikit di pasar maka laba ekonomisnya cukup tinggi. Ketika produsen semakin banyak dan laba ekonomis semakin kecil, maka pasar menjadi tidak menarik dan produsen dapat meninggalkan pasar.
5. Promosi penjualan harus aktif. Pada pasar ini harga bukan merupakan pendongkrak jumlah konsumen, melainkan kemampuan perusahaan menciptakan citra baik dimata konsumen, sehingga dapat menimbulkan fanatisme terhadap produk. Karenanya, iklan dan promosi memiliki peran penting dalam merebut dan mempertahankan konsumen.

Pasar Monopolistik memiliki kebaikan sebagai berikut :
1. Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik baginya.
2. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya.
3. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
4. Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.\

Selain memiliki kebaikan, Pasar Monopolistik juga memiliki kelemahan sebagai berikut :
1. Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
2. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
3. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen




Sumber Referensi :
1. http://taniakharismaya.wordpress.com/2014/03/16/kewirausahaan/
2. http://edukasi.kompasiana.com/2012/03/06/pengertian-tujuan-dan-teori-kewirausahaan-materi-kuliah-444369.html
3. http://lifeskill.staff.ub.ac.id/2013/10/01/pengertian-dan-definisi-wirausaha-menurut-para-ahli-2/
4. http://baguskriswanto.wordpress.com/2012/09/19/teori-analisis-swot/
5. http://bujurplanologi.blogspot.com/2014/01/teori-analisis-swot.html
6. http://baltyra.com/wp-content/uploads/2013/05/entrepreneurship.jpg
7. http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2012/06/08/business-plan-kunci-sukses-entrepreneur-era-globalisasi-469314.html
8. http://www.academia.edu/4802030/Teori_dasar_Kepemimpinan
9. http://marketing-teori.blogspot.com/
10. http://bocahsastra.wordpress.com/2011/12/26/teori-pasar/

2 comments:

  1. ♥ ♠ ♦ ♣ LEGENDAQQ.NET ♥ ♠ ♦ ♣
    Kami Hadirkan Permainan Baru 100% FAIR PLAY Dari Legendaqq.Net. :) 1 ID Untuk 8 Games :
    - Domino99
    - BandarQ
    - Poker
    - AduQ
    - Capsa Susun
    - Bandar Poker
    - Sakong Online
    - Bandar 66

    Nikmati Bonus-Bonus Menarik Yang Bisa Anda Dapatkan Di Situs Kami LegendaQQ.Net. info Situs Resmi, Aman Dan Terpercaya ^^ Keunggulan LegendaQQ.Net :
    - Tingkat Persentase Kemenangan Yang Besar
    - Kartu Anda Akan Lebih Bagus
    - Bonus TurnOver Atau Cashback Di Bagikan Setiap 5 Hari
    - Bonus Referral Dan Extra Refferal Seumur Hidup
    - Minimal Deposit & Withdraw Hanya 20.000,-
    - Tidak Ada Batas Untuk Melakukan Withdraw/Penarikan Dana
    - Pelayanan Yang Ramah Dan Memuaskan
    - Dengan Server Poker-V Yang Besar Beserta Ribuan pemain Di Seluruh Indonesia,
    - LegendaQQ.Net Pasti Selalu Ramai Selama 24 Jam Setiap Harinya.
    - Permainan Menyenangkan Dengan Dilayani Oleh CS cantik, Sopan, Dan Ramah.

    Fasilitas BANK yang di sediakan :
    - BCA
    - Mandiri
    - BNI
    - BRI
    - Danamon
    Tunggu Apa Lagi Guyss..
    Let's Join With Us At LegendaQQ.Net ^^

    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
    - BBM : 2AE190C9
    - Facebook : Legendaqq
    Link Alternatif :
    - www.legendaqq(dot)net
    - www.legendaqq(dot)org
    - www.legendapelangi(dot)com
    NB : untuk login android / iphone tidak menggunakan www dan spasi ya boss ^_^

    ReplyDelete
  2. Terimakasih banyak untuk artikelnya! sangat membantu saya untuk menyelesaikan tugas, sukses terus!

    ReplyDelete