Yaaap....bertemu lagi bersama saya Raka. Apa kabar para blogger ? user ? Semoga kalian dalam keadaan sehat wala'fiat yaaaa. Kali ini saya akan membahas tentang Kewirausahaan , yah mengapa saya bahas tentang ini ? tidak lain dan tidak bukan karena ini tugas kuliah yang harus ditempuh demi mencapai nirwana (?) hahahaha ah sudahlah, lupakan. Kalian saksikan saja yaaa konten nya, baca dengan seksama dan dalam tempo yang sedang. Salam Blogger :)
A. Pengertian Kewirausahaan
Secara harfiah Kewirausahaan terdiri atas kata
dasar wirausaha yang mendapat awalan ked an akhiran an, sehingga dapat
diartikan kewirausahaan adalah hal-hal yang terkait dengan wirausaha.
Sedangkan wira berarti keberanian dan usaha berarti kegiatan bisnis yang
komersial atau non-komersial, Sehingga kewirausahaan dapat pula
diartikan sebagai keberanian seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan
bisnis.
Dalam bahasa Inggris wirausaha adalah enterpenuer, istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Richard
Cantillon, seorang ekonom Prancis. Menurutnya, entrepreneur adalah
“agent who buys means of production at certain prices in order to
combine them”. Dalam waktu yang tidak terlalu
lama, ekonom Perancis lainnya- Jean Baptista Say menambahkan definisi
Cantillon dengan konsep entrepreneur sebagai pemimpin. Secara umum
banyak sekali definisi yang dikemukakan oleh para ahli, mengenai
kewirausahaan, dibawah ini akan saya kemukakan beberapa pendapat
tersebut, yang diambil dari berbagai sumber :
Harvey Leibenstein (1968, 1979),
mengemukakan, kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan
untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar
belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen
fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.
Penrose (1963) : Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.
Frank Knight (1921) : Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi
ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi
ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang worausahawan disyaratkan
untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan
dan pengawasan.
Peter F Drucker : Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) .
Arif F. Hadipranata : wirausaha adalah sosok pengambil
risiko yang diperlukan untuk mengatur dan mengelola bisnis serta
menerima keuntungan financial ataupun non uang.
Thomas W Zimmerer : Kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan
keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya memanfaatkan
peluang-peluang yang dihadapi orang setiap hari.
Kathleen mengemukakan bahwa wirausaha adalah orang yang mengatur,
menjalankan, dan menanggung risiko bagi pekerjaan-pekerjaan yang
dilakukannya dalam dunia usaha.
Andrew J Dubrin : Seseorang yang mendirikan dan menjalankan sebuah usaha yang inovatif
(Entrepreneurship is a person who founds and operates an innovative
business).
B. Tujuan Kewirausahaan
Seorang sosiolog bernama David
McCleland mengemukakan bahwa, apabila sebuah negara ingin menjadi
makmur, minimal sejumlah 2% dari prosetase keseluruhan penduduk di
negara tersebut menjadi wirausahawan, Indonesia sendiri sampai saat ini
menurut sebuah riset jumlah penduduk yang menjadi wirausaha baru sekitar
0,18%, menurut informasi yang saya baca di internet hari ini tanggal 5
Maret 2012 jumlahnya telah melonjak tajam menjadi maka tidaklah
mengherankan apabila saat ini, kondisi pereekonomian Indonesia
tertinggal jauh dari negeara tetangga yaitu Singapura yang memiliki
prosentase wirausaha sebesar 7%, Malaysia 5%, China 10%, apalagi jika
harus dibandingkan dengan negara adidaya Amerika Serikat yang hampir
13% penduduknya menjadi wirausahawan.
Maka dari itu, dengan ditumbuh
kembangkanya pengetahuan seputar kewirausahaan, akan membangkitkan
semangat masyarakat Indonesia khusunya generasi muda atau mahasiswa,
untuk ikut menciptakan lapangan kerja dengan berwirausaha, tidak hanya
menjadi pencari kerja (job seeking). Dengan dilandasi semangat
nasionalisme bahwa bangsa Indonesia harus mampu bersaing dikancah
percaturan perekonomian dunia, maka akan banyak mahasiswa yang
termotivasi untuk meningktakan kualitas dirinya dan mencetuskan ide-ide
kretaif dalam bidang kewirausahaan yang berdaya saing tinggi.
Mengapa dengan semakin banyak
wirausahawan disuatu negara akan meningkatkan daya saing negara tersebut
?, jawabanya saya kira cukup jelas. Pertama, sebuah negara yang
memiliki wirausahawan banyak tentunya akan mendapatkan penghasilan yang
besar dari sektor pajak, atas kegiatan ekonomi yang mereka lakukan, coba
bayangkan apabila suatu negara terlalu banyak pegawai negeri sipil yang
kurang atau bahkan tidak produktif, maka mereka setiap bulan memakan
anggaran negara untuk menggaji mereka, namun sumbangsih mereka pada
perekonimian nasional sangat minim baik dari segi pajak maupun tingkat
konsumsi.
Mari kita lihat contoh lainya,
dengan semakin banyak penduduk menjadi wirausaha, maka ekonomi mereka
akan mandiri, tidak akan bergantung pada sistem ekonomi kapitalis, dalam
hal ini pemerintah harus pro aktif menyediakan modal bagi para
pengusaha agar benar-benar produktif dengan bunga yang kompetitif, dan
tidak menghancurkan pengusaha maupun pemerintah, hasil keuntungan usaha
mereka akan disimpan di bank-bank dalam negeri, sehingga perputaran uang
semakin lancar, dengan hal tersebut modal mereka akan bertambah
sehingga mampu menembus pangsa pasar global, yang nantinya menaikkan
neraca ekspor-impor dan akan menambah devisa negara secara signifakan,
maka dengan hal tersebut sangatlah jelas, bahwa kewirausahaan memiliki
peran yang sangat penting untuk menaikkan harkat martabat suatu bangsa
dikancah internasional.
Selanjutnya ditinjau dari segi GNP (Gross National Product),
apabila semakin banyak uang yang dihasilkan oleh putra-putri bangsa
Indonesia, karena berwirausaha maka uang yang dihasilkan berpeluang
semakin besar, berbeda dengan gaji yang nominalnya relatif tetap. Akan
meningkatkan GNP yaitu keseluruhan barang dan jasa yang diproduksi warga
negara penduduk tersebut dimanapun berada (di dalam dan luar negeri),
dengan meningkatkan GNP ini akan semakin memperkuat ekonomi nasional
secara makro, dan mempercepat roda pembangunan nasional, karena
ketersediaan anggaran semakin meningkat.
Dari beberapa dampak positif
kewirausahaan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan
bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan secara umum
meningkatkan harkat dan martabat pribadi wirausahawan serta bangsa dan
negara, dengan pengetahuan tersebut diharapkan akan semakin banyak warga
negara Indonesia khusunya mahasiswa yang terjun dalam dunia usaha,
namun perlu diperhatikan dalam berusaha harus mengedepankan kejujuran,
sehingga apa yang dihasilkan dapat bermanfa’at bagi masyarakat luas.
C. Teori Kewirausahaan
Seiring berjalanya waktu,
kewirausahaan semakin berkembang, maka lahirlah berbagai macam teori
tentang kewirausahaan, akan coba saya uraikan berbagai teori
kewirausahaan, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Neo Klasik
Teori ini memandang perusahaan
sebagai sebuah istilah teknologis, dimana manajemen (individu-individu)
hanya mengetahui biaya dan penerimaan perusahaan dan sekedar melakukan
kalkulasi matematis untuk menentukan nilai optimal dari variabel
keputusan. Jadi pendekatan neoklasik tidak cukup mampu untuk menjelaskan
isu mengenai kewirausahaan. Dalam teori ini kemandirian sangat tidak
terlihat, wajar saja, karena ini memang pada masa lampau dimana belum
begitu urgen masalah kemandirian, namun cukup bisa menjadi teori awal
untuk melahirkan teori-teori berikutnya.
2. Kirzerian Entrepreneur
Dalam teori Kirzer menyoroti
tentang kinerja manusia, keuletanya, keseriusanya, kesungguhanya, untuk
swa(mandiri), dalam berusaha, sehingga maju mundurnya suatu usaha
tergantung pada upaya dan keuletan sang pengusaha.
Dari berbagai disiplin ilmu,
lahirlah teori kewirausahaan yang dipandang dari sudut pandang mereka
masing-masing, Teori ekonomi memandang bahwa lahirnya wirausaha
disebabkan karena adanya peluang, dan ketidakpastian masa depanlah yang
akan melahirkan peluang untuk dimaksimalkan, hal ini berkaitan dengan
keberanian mengambil peluang, berspekulasi, menata organisasi, dan
melahirkan berbagai macam inovasi. Teori Sosiologi lebih mempelajari
tentang, asal-usul budaya dan nilai-nilai sosial disuatu masyarakat,
yang akan berdampak pada kemampuanya menanggapi peluang usaha dan
mengolah usaha, sebagai contoh orang etnis cina dan padang dikenal
sebagai orang yang ulet berusaha, maka fakta dilapangan menunjukkan,
bahwa banyak sekali orang cina dan padang yang meraih kesuksesan dalam
berwirausaha. Selanjutnya teori psikologi, menurut saya teori ini lebih
menekankan pada motif individu yang melatarbelakangi dirinya untuk
berwirausaha, apabila sejak kecil ditanamkan untuk berprestasi, maka
lebih besar kemungkinan seorang individu lebih berani dalam menanggapi
peluang usaha yang diperolehnya.
Yang terakhir adalah teori
perilaku, bagaimana seorang wirausahawan harus memiliki kecakapan dalam
mengorganisasikan suatu usaha, memanaje keuangan dan hal-hal terkait,
membangun jaringan, dan memasarkan produk, dibutuhkan pribadi yang supel
dan pandai bergaul untuk memajukan suatu usaha.
C. Teori-teori dalam Bidang Kewirausahaan
- Teori Life Path Change
Menurut Shapero dan Sokol (1982) dalam Sundjaja (1990), tidak semua
wirausaha lahir dan berkembang mengikuti alur yang sudah ada dan
terencana. Banyak juga para wirausaha yang terlahir justru melalui
proses yang tidak seharusnya. Antara lain disebabkan oleh:
a. Negative displacement
Seseorang menjadi wirausaha disebabkan karena dipecat dari tempatnya
bekerja, merasa tertekan, terhina, atau bosan selama bekerja,
dipaksa/terpaksa pindah dari daerah asal. Bisa juga karena sudah
memasuki usia pensiun, dll. Misalnya saja bagi warga Cina, mereka
menemukan hambatan untuk memasuki bidang pekerjaan tertentu. Oleh sebab
itu menjadi wirausaha dalam kondisi seperti ini adalah pilihan yang
terbaik karena sifatnya yang bebas dan tidak bergantung pada birokrasi
dan diskriminatif.
b.Being Between Things
Orang-orang yang baru keluar dari sekolah, penjara, atau tempat yang
kurang dalam bersosialaisasi dengan lingkungan luar terkadang merasa
seperti memasuki dunia yang baru yang belum mereka mengerti dan kuasai.
Keadaan ini membuat mereka seakan berada di tengah-tengah dari dua dunia
yang berbeda, namun mereka harus tetap berjuang melanjutkan hidupnya.
Disinilah biasanya pilihan menjadi wirausaha muncul karena dengan
menjadi wirausaha mereka bekerja dengan mengandalkan diri sendiri.
c.Having Positive Pull
Adalah orang-orang yang mendapat dukungan untuk berwirausaha dari
mitra kerja, investor, atau pelanggan. Dukungan tersebut memudahkan
mereka dalam membuka peluang usaha. Misalnya seorang mantan pegawai di
sebuah perusahaan otomotif memutuskan untuk masuk ke bisnis suku cadang
otomotif dengan menjual bahan baku dan bahan bekas. Perusahaan otomotif
tersebut memberi dukungan dengan menampung atau membantu menjual produk
mantan pegawainya tersebut.
- Teori Goal Directed Behaviour
Menurut teori ini seseorang dapat saja menjadi wirausaha karena
termotivasi untuk mencapai tujuan tertentu. Teori ini menurut Wolman
(1973) disebut teori Goal Directed Behaviour. Teori ini mengenai
seseorang yang tergerak menjadi wirausaha, motivasinya dapat terlihat
dari langkah-langkahnya dalam mencapai tujuan (goal directed behaviour).
Diawali dari adanya dorongan need yang muncul karena adanya defisit dan
ketidakseimbangan tertentu pada diri individu yang bersangkutan atau
(wirausaha). Seseorang terjun ke dunia wirausaha biasanya karena suatu
kebutuhan, kebutuhan ini mendorong kita untuk melakukan
kegiatan-kegiatan tertentu, yang ditujukan pada pencapaian suatu tujuan.
Dari teori need dan motivasi tingkah laku ini seperti menemukan
kesempatan untuk berusaha, sampai mendirikan dan melembagakan usahanya
merupakan goal directed behaviour. Sedangkan tujuan goal adalah untuk
mempertahankan dan memperbaiki kelangsungan hidup wirausahawan.
- Teori Outcome Expectancy
Bandura (1986) menyatakan bahwa outcome expectancy bukanlah suatu
perilaku, tetapi merupakan keyakinan tentang konsekuensi yang diterima
setelah seseorang melakukan suatu tindakan tertentu. Dari definisi di
atas, outcome expectancy dapat diartikan sebagai keyakinan seseorang
mengenai hasil yang akan diperolehnya jika ia melakukan suatu tindakan
tertentu. Seseorang memperkirakan bahwa keberhasilan dalam melaksanakan
suatu tugas akan mendatangkan imbalan dengan apa yang sudah kita
lakukan. Menurut Bandura, ada berbagai jenis insentif sebagai imbalan kerja
yang diharapkan individu dan setiap jenis memiliki kekhasan sendiri.
Jenis outcome expectancy:
- Insentif Primer
Merupakan imbalan yang berhubungan dengan kebutuhan fisiologis
seperti makan, minum, dan sebagainya. Insentif ini dapat diperkuat
nilainya jika seseorang dalam keadaan sangat kekurangan, seperti
makan/minum.
- Insentif Sensoris
Suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh umpan balik yang
terdapat di lingkungannya. Contohnya seorang anak kecil yang mendapatkan
stimulus berupa bunyi alat musik yang mereka dengar, lalu mereka
mempraktikannya pada alat musik yang sama untuk mendapatkan bunyi yang
mereka dengar.
- Insentif Sosial
Merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang yang bertujuan untuk
mendapatkan penghargaan dan penerimaan dari lingkungan sosialnya.
Penghargaan dan penerimaan dari lingkungan sosial tersebut akan
berfungsi secara efektif sebagai imbalan atau hukuman daripada reaksi
yang berasal dari individu.
- Insentif yang Berupa Token Ekonomi
Token ekonomi adalah imbalan yang berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan ekonomi seperti upah, kenaikan pangkat, kenaikan tunjangan,
dll. Hampir setiap masyarakat menggunakan uang sebagai insentif atau
upah. Karena dengan uang, seseorang bisa mendapatkan apa yang mereka
inginkan.
- Insentif yang Berupa Aktifitas
Teori-teori mengenai reinforcement atau suatu pendekatan psikologis
yang sangat penting bagi manusia yang sangat terikat pada dorongan
psikologi, mengasumsikan bahwa imbalan akan mempengaruhi perilaku dengan
cara memuaskan atau mengurangi dorongan fisiologis. Diketahui bahwa
beberapa aktifitas atau kegiatan fisik justru memberikan nilai insentif
yang tersendiri pada individu.
- Insentif Status dan Pengaruh
Di masyarakat sekitar, kedudukan individu sering kali dikaitkan
dengan status kekuasaan. Kekuasaan yang dimiliki suatu individu
memberikan kesempatan kepadanya untuk mengontrol perilaku orang lain
baik melalui simbol maupun secara nyata. Jadi mereka bisa mendapatkan
imbalan materi, penghargaan sosial, kepatuhan, dll. Keuntungan ini
membawa individu berusaha keras untuk mencapai posisi yang memberikan
kekuasaan.
- Insentif Berupa Terpenuhinya Standar Internal
Insentif ini berasal dari tingkat kepuasan diri yang diperoleh
individu dari pekerjaanya. Insentif ini berasal dari diri sendiri.
Reaksi diri yang berupa rasa puas dan senang adalah salah satu bentuk
imbalan internal yang ingin diperoleh seseorang dari pekerjaannya.
Seseorang yang merasa bahwa kemampuannya tidak akan dapat optimal bila
hanya bekerja sebagai karyawan, akan lebih puas bila ia merasa bahwa
dengan berwirausaha segenap potensinya dapat tersalurkan.
Jadi ada insentif-insentif tertentu yang umumnya diharapkan seseorang
dengan menjadi wirausaha. Antara lain insentif primer, insentif sosial,
insentif status dan pengaruh, dan insentif terpenuhinya standar
internal.
D. Tujuan Terbentuknya Enterpreneur
Dengan memadukan teori-teori di atas, kita dapat mengambil tahapan-tahapan pembentukan terbentuknya enterpreneur yaitu:
a). Defisit equilibrium
Terjadi akibat seseorang merasa adanya kekurangan dalam dirinya dan
berusaha untuk mengatasinya. Kekurangan tersebut dapat berupa materi,
motivasi, dll. Defisit equilibrium dapat juga terjadi akibat berubahnya
jalur hidup, seperti jika seseorang mendapat tekanan atau hinaan,
misalnya baru keluar dari penjara (Shapero & Sokol: 1982).
b). Mengambil keputusan menjadi wirausaha
Dalam hal ini kemampuan perseptual, kapasitas informasi yang
diterima, keberanian mengambil resiko, dan tingkat aspirasinya terhadap
suatu alternatif keputusan memiliki peran yang sangat besar dalam
usahanya mengambil usahanya untuk menjadi wirausaha (Reitman, 1976).
c).Goal Directed Behaviour
Keputusan menjadi wirausaha diambil dengan memecahkan masalah
kekurangan yang dia miliki. Masalah kekurangan ini diidentifikasi dengan
adanya harapan sebagai pemecahan. Harapan-harapan tersebut berupa
insentif yang akan dia dapat jika melakukan tindakan tertentu. Insentif
ini menjadi rangsangan atau tujuan sehingga mendorong tindakan dan
perilakunya sebagai seorang wirausaha (Wolman, 1973).
d).Pencapaian Tujuan
Tujuan sangat penting untuk mengambil keputusan menjadi wirausaha.
Tujuan ini berupa insentif yang diyakini akan dinikmati jika seseorang
melakukan tindakan tertentu.
E. Faktor-faktor Pemicu Enterpreneur
Menurut David C. McClelland (1961:207) kewirausahaan ditentukan oleh
faktor prestasi, optimisme, sikap nilai, dan status kewirausahaan.
Perilaku kewirausahhan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Faktor internal meliputi:
- Hak kepemilikan (property right)
- Kemampuan/ kompetensi (ability/competency)
- Dan insentif
F. Teori S.W.O.T
Teori Analisis SWOT adalah sebuah teori yang digunakan
untuk merencanakan sesuatu hal yang dilakukan dengan SWOT. SWOT adalah
sebuah singkatan dari, S adalah Strenght atau Kekuatan, W adalah
Weakness atau Kelemahan, O adalah Oppurtunity atau Kesempatan, dan T
adalah Threat atau Ancaman. SWOT ini biasa digunakan untuk menganalisis
suatu kondisi dimana akan dibuat sebuah rencana untuk melakukan sesuatu,
sebagai contoh, program kerja (wordpress.com, 2010). Analisis SWOT adalah instrumen yang
digunakan untuk melakukan analisis strategis. Menurut Drs. Robert
Simbolon, MPA (1999), analisis SWOT merupakan suatu alat yang efektif dalam
membantu menstrukturkan masalah, terutama dengan melakukan analisis atas
lingkungan strategis, yang lazim disebut sebagai lingkungan internal dan
lingkungan eksternal. Dalam lingkungan internal dan eksternal ini pada
dasarnya terdapat empat unsur yang selalu dimiliki dan dihadapi, yaitu secara
internal memiliki sejumlah kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan
(Weaknesses), dan secara eksternal akan berhadapan dengan berbagai peluang-peluang
(Oppotunities) dan ancaman-ancaman (Threats).
- Strengh (kekuatan) adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini. Strenght ini bersifat internal dari organisasi atau sebuah program.
- Weaknesses (kelemahan) adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak berjalan dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi tetapi tidak dimiliki oleh organisasi. Kelemahan itu terkadang lebih mudah dilihat daripada sebuah kekuatan, namun ada beberapa hal yang menjadikan kelemahan itu tidak diberikan solusi yang tepat dikarenakan tidak dimaksimalkan kekuatan yang sudah ada.
- Opportunity (kesempatan) adalah faktor positif yang muncul dari lingkungan dan memberikan kesempatan bagi organisasi atau program kita untuk memanfaatkannya.Opportunity tidak hanya berupa kebijakan atau peluang dalam hal mendapatkan modal berupa uang, akan tetapi bisa juga berupa respon masyarakat atau isu yang sedang diangkat.
- Threat (ancaman) adalah factor negative dari lingkungan yang memberikan hambatan bagi berkembangnya atau berjalannya sebuah organisasi dan program.Ancaman ini adalah hal yang terkadang selalu terlewat dikarenakan banyak yang ingin mencoba untuk kontroversi atau out of stream (melawan arus) namun pada kenyataannya organisasi tersebut lebih banyak layu sebelum berkembang.
Tahap awal proses penetapan
strategi adalah menaksir kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman yang dimiliki
organisasi. Analisa SWOT memungkinkan organisasi memformulasikan dan mengimplementasikan strategi utama sebagai tahap lanjut pelaksanaan dan
tujuan organiasasi, dalam analisa SWOT informasi dikumpulkan dan
dianalisa. Hasil analisa dapat menyebabkan dilakukan perubahan pada misi,
tujuan, kebijaksanaan, atau strategi yang sedang berjalan..
Dalam penyusunan suatu rencana yang
baik, perlu diketahui daya dan dana yang dimiliki pada saat akan memulai usaha,
mengetahui segala unsur kekuatan yang dimiliki, maupun segala kelemahan yang
ada. Data yang terkumpul mengenai faktor-faktor internal tersebut merupakan
potensi di dalam melaksanakan usaha yang direncanakan. Dilain pihak perlu
diperhatikan faktor-faktor eksternal yang akan dihadapi yaitu peluang-peluang atau
kesempatan yang ada atau yang diperhatikan akan timbul dan ancaman atau
hambatan yang diperkirakan akan muncul dan mempengaruhi usaha yang dilakaukan.
Dapat disimpulkan
bahwa analisis SWOT adalah perkembangan hubungan atau interaksi antar
unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan terhadap unsur-unsur
eksternal yaitu peluang dan ancaman. Didalam penelitian analisis
SWOT kita ingin memproleh hasil berupa kesimpulan-kesimpulan berdasarkan
ke-4 faktor dimuka yang sebelumnya telah dianalisa
- Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O atau Maxi-maxi). Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan kekuatan atas peluang yang telah diidentifikasi. Misalnya bila kekuatan perusahaan adalah pada keunggulan teknologinya, maka keunggulan ini dapat dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan kualitas yang lebih maju, yang keberadaanya dan kebutuhannya telah diidentifikasi pada analisis kesempatan.
- Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O atau Mini-maxi). Kesempatan yang dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan karena kelemahan perusahaan. Misalnya jaringan distribusi ke pasar tersebut tidak dipunyai oleh perusahaan. Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah bekerjasama dengan perusahaan yang mempunyai kemampuan menggarap pasar tersebut. Pilihan strategi lain adalah mengatasi kelemahan agar dapat memanfaatkan kesempatan.
- Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T atau Maxi-min). Dalam analisa ancaman ditemukan kebutuhan untuk mengatasinya. Strategi ini mencoba mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan yang dapat mengurangi atau menangkal ancaman tersebut. Misalnya ancaman perang harga.
- Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T atau Mini-mini). Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan intern, strategi yang umumnya dilakukan adalah “keluar” dari situasi yang terjepit tersebut. Keputusan yang diambil adalah “mencairkan” sumber daya yang terikat pada situasi yang mengancam tersebut, dan mengalihkannya pada usaha lain yang lebih cerah. Siasat lainnya adalah mengadakan kerjasama dengan satu perusahaan yang lebih kuat, dengan harapan ancaman di suatu saat akan hilang. Dengan mengetahui situasi yang akan dihadapi, anak perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang perlu dan bertindak dengan mengambil kebijakan-kebijakan yang terarah dan mantap, dengan kata lain perusahaan dapat menerapkan strategi yang tepat.
Menulis Business Plan adalah salah satu kunci utama kesuksesan seorang entrepreneur, khususnya di era globalisasi. Business Plan adalah
salah satu pembeda antara bisnis tradisional dengan bisnis modern.
Bisnis tradisional biasanya hanya mengandalkan naluri, daya ingat dan
catatan-catatan harian bisnis.
Mungkin di antara pembaca pernah mengunjungi satu kota besar untuk
mengunjungi seorang teman atau keluarga. Sementara itu pembaca belum
pernah mendatangi dan tidak mempunyai peta kota tersebut. Tanpa
peta, kemungkinan besar pembaca akan tersesat, seandainyapun sampai di
tujuan tentunya membutuhkan pikira, tenaga, waktu dan biaya yang lebih
besar apabila dibandingkan dengan menggunakan peta.
Manfaat Business Plan
Business Plan adalah peta perjalanan bisnis yang bermanfaat untuk:
- Mengetahui detail, gambaran besar dan prospek bisnis yang dilakukan.
- Memulai, menumbuhkan, mengembangkan, mempertahankan dan meningkatkan proses bisnis secara efektif dan efisien.
- Mengetahui apakah bisnis layak diteruskan atau tidak.
- Menjaga bisnis tetap berada di jalur sesuai dengan visi, misi dan tujuan bisnis.
- Menjaga motivasi bisnis.
- Sebagai “modal” untuk mendapatkan bantuan dana atau rekanan bisnis.
Menulis Business Plan
Sebelum membuat Business Plan yang baik, hal-hal yang harus dilakukan adalah:
- Menetapkan visi, misi dan tujuan bisnis
- Mempelajari contoh-contoh Business Plan
- Membuat timeline bisnis
- Mengumpulkan informasi, dapat diperoleh dari Data Sekunder (asosiasi bisnis, lembaga pemerintaha, koran, buku, majalah dan internet) dan Data Primer (penelitian survey/quostioner produk atau jasa (marketing research) melalui telepon, email, social networking dll, dan wawancara dengan pelaku bisnis).
- Mengorganisasikan informasi dengan baik dan rapi.
Business Plan bersifat dinamis dapat di update, disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi tanpa merubah garis besar. Tiap-tiap Business Plan berbeda-beda sesuai dengan jenis dan pelaku bisnis. Adapun garis besar (outline) Business Plan adalah:
- Sampul, berisikan nama dan profil singkat pelaku bisnis, alamat, tempat dan tanggal, serta judul Business Plan
- Daftar Isi
- Ringkasan (Executive Summary), biasanya satu lembar dan maksimal 2 lembar, berisikan Marketing Highlight (keunikan dan kelebihan produk/jasa), Operational Highlight dan Financial Highlight.
- Profil Lengkap
- Rencana dan Analisis Pemasaran
- Rencana dan Analisi Operasional
- Rencana dan Analisis Keuangan
- Lampiran-lampiran Data-Data Pendukung
Defenisi
Pemimpin adalah seorang pribadi yang
memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang
sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lainuntuk bersama sama melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Pemimpin
adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan –khususnya kecakapan-kelebihan
di satu bidang , sehingga dia mampu mempengaruhi oranglain untuk bersama-sama
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu beberapa
tujuan. (Kartini Kartono,1994:181).Pemimpin adalah pribadi yang memiliki
superioritas tertentu, sehingga dia memilikikewibawaan dan kekuasaan untuk
menggerakkan orang lain melakukan usaha bersama gunamencapai sasaran tertentu
(Kartono, 2005).Pemimpin merupakan agen perubahan, orang yang perilakunya
akan lebihmemengaruhi orang lain daripada perilaku orang lain yang memengaruhi
mereka.Kepemimpinan timbul ketika satu anggota kelompok mengubah motivasi atau
kompetensianggota lainnya di dalam kelompok”. Kepemimpinan merupakan proses
mempengaruhi dan mengarahkan berbagai tugasyang berhubungan dengan aktivitas
anggota kelompok. Kepemimpinan juga diartikan sebagaikemampuan mempengaruhi
berbagai strategi dan tujuan, kemampuan mempengaruhikomitmen dan ketaatan
terhadap tugas untuk mencapai tujuan bersama; dan kemampuanmempengaruhi
kelompok agar mengidentifikasi, memelihara dan mengembangkan budayaorganisasi
(Shegdill dalam Stoner dan Freeman 1989: 459-460).Banyak definisi diberikan
tentang kepemimpinan, antara lain:
George R.Terry : Leadership is the
activit of influencing people to strive willingly for group objectives.
Stoner : kepemimpinan adalah suatu
proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiata-kegiatan dari
sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya.
Harold Koontz and Cyril O’Donnell : state
that leadership is influencing people to follow in the achivement of a
common goal.
Handbook of Leadership : memberikan
definisikepemimpinan sebagai “suatu interaksi antar anggota suatau kelompok.
2. Teori Kepemimpinan Dasar
a. Konsep Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan, pada dasarnya
mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang
pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalammemimpin. Perwujudan tersebut
biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu.Pengertian gaya kepemimpinan
yang demikian ini sesuai dengan pendapat yang disampaikanoleh Davis dan
Newstrom (1995). Keduanya menyatakan bahwa pola tindakan pemimpinsecara
keseluruhan seperti yang dipersepsikan atau diacu oleh bawahan tersebut
dikenalsebagai gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin, pada
dasarnyadapat diterangkan melalui tiga aliran teori berikut ini. Ditinjau dari
sejarah perkembangannyadapat dikemukakan disini adanya tiga teori kepemimpinan:
b. Teori Sifat
Teori ini bertolak dari dasar
pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpinditentukan oleh sifat-sifat,
perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas
dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang
pemimpin yang berhasil,sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan
kemampuan pribadi yangdimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat,
perangai atau ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut Ghizeli
dan Stogdil:
1. Kecerdasan
2. Kemampuan mengawasi
3. Inisiatif
4. Ketenangan diri
5. Kepribadian
Walaupun teori sifat memiliki
berbagai kelemahan (antara lain: terlalu bersifatdeskriptif, tidak selalu ada
relevansi antara sifat dianggap unggul dengan efektivitaskepemimpinan) dan
dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkannilai-nilai
moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagaio rumusan
sifat,ciri atau perangai pemimpin, justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan
yang menerapkan prinsip keteladanan
I. Teori Pemasaran
Pada dasarnya pemasaran merupakan suatu proses
sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk
dan nilai dengan yang lain (Kotler dan Armstrong, 2001:6). The American
Marketing Association (Kotler, 2003:6; Hollenson, 2003:9; Czinkota dan
Kotabe, 2001:3) merumuskan definisi pemasaran yang lebih menekankan pada
proses manajerial yaitu proses perencanaan dan penetapan konsepsi,
penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang dan jasa untuk
menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi.
Dalam
hal ini pemasaran melibatkan sejumlah fungsi manajerial yang saling
berhubungan dalam suatu proses manajemen, yaitu analysis, planning,
implementation dan control (Kotler dan Armstrong, 2001:69; Hollenson,
2003:6-7). Kegiatan pemasaran dapat diarahkan kepada konsumen akhir dan
juga kepada industri (Czinkota dan Kotabe, 2001:8-9; Sucherly,
1996:27). Perusahaan yang mengarahkan kegiatan pemasarannya ke konsumen
akhir termasuk dalam kegiatan pemasaran produk konsumsi, produk yang
dipasarkan merupakan produk konsumsi dan pasarnya disebut pasar
konsumen. Sedangkan perusahaan yang mengarahkan kegiatan pemasarannya ke
indusri termasuk dalam kegiatan pemasaran produk industri, produk yang
dipasarkan merupakan produk industri dan pasarnya disebut pasar industri
atau pasar bisnis. Pemasaran produk konsumsi dan pemasaran produk
industri memiliki karakteristik yang berbeda, baik dilihat dari sifat
produk maupun perilaku pembelinya. Pemasaran produk konsumsi umumnya
dilakukan oleh perusahaan yang bergerak di sektor hilir. Sedangkan
pemasaran produk industri umumnya dilakukan oleh perusahaan yang
bergerak di sektor hulu.
Dengan demikian kegiatan pemasaran memiliki cakupan luas. Kotler (2003:8) dan Sucherly (1996:27) mengemukakan sejumlah faktor yang menunjukkan luasnya cakupan kegiatan pemasaran, sebagai berikut:
1) melibatkan berbagai pihak;
2) melibatkan fungsi manajerial;
3) yang dipasarkan tidak hanya barang tetapi produk dalam arti luas termasuk gagasan, jasa, informasi dan pengalaman;
4) sasaran yang ingin dicapai adalah kepuasan pihak-pihak yang terlibat dalam pertukaran.
Dengan demikian kegiatan pemasaran memiliki cakupan luas. Kotler (2003:8) dan Sucherly (1996:27) mengemukakan sejumlah faktor yang menunjukkan luasnya cakupan kegiatan pemasaran, sebagai berikut:
1) melibatkan berbagai pihak;
2) melibatkan fungsi manajerial;
3) yang dipasarkan tidak hanya barang tetapi produk dalam arti luas termasuk gagasan, jasa, informasi dan pengalaman;
4) sasaran yang ingin dicapai adalah kepuasan pihak-pihak yang terlibat dalam pertukaran.
Terdapat
sejumlah konsep inti yang terkandung dalam pemasaran. Mempelajari
konsep inti pemasaran akan sangat membantu dalam memahami hakekat
pemasaran. Kotler (2003:6-12) mengidentifikasi konsep inti pemasaran
itu, meliputi:
1) Target markets and segmentation. Segmentasi berkaitan dengan pengelompokan pasar yang menuntut bauran pemasaran yang berbeda. Segmen pasar ini dapat diidentifikasi berdasarkan aspek demographic, psychographic dan perilaku konsumen. Perusahaan kemudian memilih dan menetapkan segmen pasar yang akan dilayani sebagai pasar sasaran.
2) Marketplace, marketspace and metamarket. Marketplace bersifat fisik seperti seseorang berbelanja di suatu toko. Beberda dengan marketplace, marketspace bersifat digital seperti seseorang berbelanja melalui internet. Adapun metamarket bersifat komplementer dari barang dan jasa berbagai industri yang relevan seperti automobile metamarkets, terdiri dari: pabrik mobil, dealer mobil, lembaga keuangan, perusahaan asuransi dan lainnya.
3) Marketers and prospects. Marketer adalah seseorang atau organisasi yang berusaha mendapatkan suatu respons (perhatian, pilihan dan pembelian) dari pihak lain atau prospect.
4) Need, wants and demand. Marketer harus berusaha memahami kebutuhan, keinginan dan permintaan pasar sasaran. Kebutuhan berkaitan dengan sesuatu yang harus atau menuntut pemenuhan. Manusia senantiasa dihadapkan pada masalah kebutuhan ini; setidak-tidaknya untuk kelangsungan hidupnya, berinteraksi dan berkembang. Untuk kelangsungan hidupnya, manusia membutuhkan makanan, pakaian, rumah dan lainnya. Kebutuhan berbeda dengan keinginan walaupun setiap keinginan manusia senantiasa didasarkan atau diturunkan dari kebutuhannya. Keinginan seseorang lebih banyak dipengaruhi oleh latar belakang pengalaman, kebudayaan, pendidikan, geografis, demografis dan lainnya. Keinginan ditunjukkan oleh pilihan, seperti dalam hal makanan seseorang menginginkan roti dan yang lain menginginkan nasi. Suatu keinginan yang didukung oleh daya beli akan melahirkan permintaan. Seseorang yang menginginkan roti dan memiliki daya beli atau kemampuan untuk mendapatkannya maka orang itu akan membeli roti. Jadi permintaan seseorang atas suatu produk tekait dengan kebutuhan dan keinginan tentang produk itu yang didukung oleh kemampuan untuk mendapatkannya atau daya belinya.
5) Product, offering and brand. Produk berkaitan dengan nilai yaitu seperangkat manfaat yang ditawarkan kepada konsumen untuk memuaskan kebutuhannya.
6) Value and satisfaction. Kesesuaian antara kinerja produk dengan tuntutan konsumen akan membentuk kepuasan bagi konsumen yang bersangkutan. Dalam hal ini, kepuasan konsumen melibatkan komponen kinerja produk yang dibelinya dan tuntutannya atau harapannya atas produk itu. Tingkat kepuasan konsumen tergantung pada kesesuaian antara kedua komponen itu. Kepuasan dapat juga dikaji dari nilai konsumen berupa kesesuaian manfaat yang diperoleh konsumen dari suatu produk yang dibelinya dengan biaya atau pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh produk itu. Manfaat yang dirasakan konsumen berupa manfaat fungsional dan manfaat emosional. Sedangkan biaya yang dikeluarkan berupa uang, energy, waktu dan mental. Agar dapat menciptakan nilai konsumen yang tinggi maka perusahaan atau produsen harus mampu memberikan manfaat yang lebih besar dari suatu produk yang ditawarkannya dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk itu.
7) Exchange and transactions. Pertukaran merupakan proses mendapatkan suatu produk dari pihak tertentu melalui penawaran. Terdapat lima kondisi atau syarat terjadinya pertukaran, yaitu: sekurang-kurangnya terdapat dua pihak, masing-masing pihak memiliki sesuatu yang bernilai bagi pihak lain, masing-masing pihak kapabel dalam berkomunikasi, masing-masing pihak bebas menerima atau menolak penawaran pertukaran dan masing-masing pihak saling mempercayai. Dalam pertukaran kedua pihak bernegosiasi untuk mencapai kesepakatan. Jika terjadi kesepakatan berarti terjadi transaksi. Dalam hal ini transaksi merupakan suatu pertukaran nilai antara dua pihak atau lebih, melibatkan waktu dan tempat.
8) Relationships and networks. Relationship marketing bertujuan untuk membangun hubungan yang saling memuaskan dalam jangka panjang dengan konsumen, pemasok, distributor dan lainnya. Ini penting untuk meningkatkan dan memelihara bisnisnya dalam jangka panjang. Outcome dari relationship marketing berupa suatu jaringan pemasaran antara perusahaan dengan stakeholder-nya (konsumen, karyawan, pemasok, distributor dan lainnya).
9) Marketing channels. Untuk mencapai pasar sasaran, marketer menggunakan tiga jenis saluran pemasaran, yaitu: pertama, cummunication channels yaitu menyampaikan dan menerima pesan kepada dan dari pasar sasaran. Ke dua, distribution channels yaitu menyampaikan produk atau jasa kepada pembeli. Ke tiga, service channels yaitu menyelenggarakan transaksi dengan pembeli potensial yang melibatkan warehouse, perusahaan transportasi, bank dan perusahaan asuransi untuk memfasilitasi transaksi.
10) Supply chain. Menggambarkan rentang saluran yang lebih panjang mulai dari bahan baku, produk akhir sampai ke pembeli akhir. Supply chain ini menggambarkan suatu sistem penyampaian nilai.
11) Competition. Mencakup seluruh pesaing aktual dan potensial. Terdapat empat level persaingan yaitu brand competition, industry competition, form competition dan generic competition.
12) Marketing environment. Terdiri dari lingkungan tugas mencakup perusahaan, pemasok, distributor, konsumen dan lingkungan yang lebih luas mencakup lingkungan demograpi, lingkungan ekonomi, lingkungan alam, lingkungan teknologi, limgkungan politik-legal dan lingkungan sosial-budaya. Lingkungan yang lebih luas terdiri dari kekuatan yang memiliki pengaruh pada pelaku dalam lingkungan tugas.
13) Marketing program. Tugas marketer adalah mengembangkan suatu program pemasaran atau rencana untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam hal ini, bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam suatu pasar sasaran. Pada dasarnya alat-alat dalam bauran pemasaran itu terdiri dari produk, harga, distribusi dan promosi.
1) Target markets and segmentation. Segmentasi berkaitan dengan pengelompokan pasar yang menuntut bauran pemasaran yang berbeda. Segmen pasar ini dapat diidentifikasi berdasarkan aspek demographic, psychographic dan perilaku konsumen. Perusahaan kemudian memilih dan menetapkan segmen pasar yang akan dilayani sebagai pasar sasaran.
2) Marketplace, marketspace and metamarket. Marketplace bersifat fisik seperti seseorang berbelanja di suatu toko. Beberda dengan marketplace, marketspace bersifat digital seperti seseorang berbelanja melalui internet. Adapun metamarket bersifat komplementer dari barang dan jasa berbagai industri yang relevan seperti automobile metamarkets, terdiri dari: pabrik mobil, dealer mobil, lembaga keuangan, perusahaan asuransi dan lainnya.
3) Marketers and prospects. Marketer adalah seseorang atau organisasi yang berusaha mendapatkan suatu respons (perhatian, pilihan dan pembelian) dari pihak lain atau prospect.
4) Need, wants and demand. Marketer harus berusaha memahami kebutuhan, keinginan dan permintaan pasar sasaran. Kebutuhan berkaitan dengan sesuatu yang harus atau menuntut pemenuhan. Manusia senantiasa dihadapkan pada masalah kebutuhan ini; setidak-tidaknya untuk kelangsungan hidupnya, berinteraksi dan berkembang. Untuk kelangsungan hidupnya, manusia membutuhkan makanan, pakaian, rumah dan lainnya. Kebutuhan berbeda dengan keinginan walaupun setiap keinginan manusia senantiasa didasarkan atau diturunkan dari kebutuhannya. Keinginan seseorang lebih banyak dipengaruhi oleh latar belakang pengalaman, kebudayaan, pendidikan, geografis, demografis dan lainnya. Keinginan ditunjukkan oleh pilihan, seperti dalam hal makanan seseorang menginginkan roti dan yang lain menginginkan nasi. Suatu keinginan yang didukung oleh daya beli akan melahirkan permintaan. Seseorang yang menginginkan roti dan memiliki daya beli atau kemampuan untuk mendapatkannya maka orang itu akan membeli roti. Jadi permintaan seseorang atas suatu produk tekait dengan kebutuhan dan keinginan tentang produk itu yang didukung oleh kemampuan untuk mendapatkannya atau daya belinya.
5) Product, offering and brand. Produk berkaitan dengan nilai yaitu seperangkat manfaat yang ditawarkan kepada konsumen untuk memuaskan kebutuhannya.
6) Value and satisfaction. Kesesuaian antara kinerja produk dengan tuntutan konsumen akan membentuk kepuasan bagi konsumen yang bersangkutan. Dalam hal ini, kepuasan konsumen melibatkan komponen kinerja produk yang dibelinya dan tuntutannya atau harapannya atas produk itu. Tingkat kepuasan konsumen tergantung pada kesesuaian antara kedua komponen itu. Kepuasan dapat juga dikaji dari nilai konsumen berupa kesesuaian manfaat yang diperoleh konsumen dari suatu produk yang dibelinya dengan biaya atau pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh produk itu. Manfaat yang dirasakan konsumen berupa manfaat fungsional dan manfaat emosional. Sedangkan biaya yang dikeluarkan berupa uang, energy, waktu dan mental. Agar dapat menciptakan nilai konsumen yang tinggi maka perusahaan atau produsen harus mampu memberikan manfaat yang lebih besar dari suatu produk yang ditawarkannya dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk itu.
7) Exchange and transactions. Pertukaran merupakan proses mendapatkan suatu produk dari pihak tertentu melalui penawaran. Terdapat lima kondisi atau syarat terjadinya pertukaran, yaitu: sekurang-kurangnya terdapat dua pihak, masing-masing pihak memiliki sesuatu yang bernilai bagi pihak lain, masing-masing pihak kapabel dalam berkomunikasi, masing-masing pihak bebas menerima atau menolak penawaran pertukaran dan masing-masing pihak saling mempercayai. Dalam pertukaran kedua pihak bernegosiasi untuk mencapai kesepakatan. Jika terjadi kesepakatan berarti terjadi transaksi. Dalam hal ini transaksi merupakan suatu pertukaran nilai antara dua pihak atau lebih, melibatkan waktu dan tempat.
8) Relationships and networks. Relationship marketing bertujuan untuk membangun hubungan yang saling memuaskan dalam jangka panjang dengan konsumen, pemasok, distributor dan lainnya. Ini penting untuk meningkatkan dan memelihara bisnisnya dalam jangka panjang. Outcome dari relationship marketing berupa suatu jaringan pemasaran antara perusahaan dengan stakeholder-nya (konsumen, karyawan, pemasok, distributor dan lainnya).
9) Marketing channels. Untuk mencapai pasar sasaran, marketer menggunakan tiga jenis saluran pemasaran, yaitu: pertama, cummunication channels yaitu menyampaikan dan menerima pesan kepada dan dari pasar sasaran. Ke dua, distribution channels yaitu menyampaikan produk atau jasa kepada pembeli. Ke tiga, service channels yaitu menyelenggarakan transaksi dengan pembeli potensial yang melibatkan warehouse, perusahaan transportasi, bank dan perusahaan asuransi untuk memfasilitasi transaksi.
10) Supply chain. Menggambarkan rentang saluran yang lebih panjang mulai dari bahan baku, produk akhir sampai ke pembeli akhir. Supply chain ini menggambarkan suatu sistem penyampaian nilai.
11) Competition. Mencakup seluruh pesaing aktual dan potensial. Terdapat empat level persaingan yaitu brand competition, industry competition, form competition dan generic competition.
12) Marketing environment. Terdiri dari lingkungan tugas mencakup perusahaan, pemasok, distributor, konsumen dan lingkungan yang lebih luas mencakup lingkungan demograpi, lingkungan ekonomi, lingkungan alam, lingkungan teknologi, limgkungan politik-legal dan lingkungan sosial-budaya. Lingkungan yang lebih luas terdiri dari kekuatan yang memiliki pengaruh pada pelaku dalam lingkungan tugas.
13) Marketing program. Tugas marketer adalah mengembangkan suatu program pemasaran atau rencana untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam hal ini, bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam suatu pasar sasaran. Pada dasarnya alat-alat dalam bauran pemasaran itu terdiri dari produk, harga, distribusi dan promosi.
J. Teori Pasar
A.Pasar Persaingan Sempurna
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain. Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain. Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :
– Jumlah penjual dan pembeli banyak
– Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
– Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
– Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
– Posisi tawar konsumen kuat
– Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
– Sensitif terhadap perubahan harga
– Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
Aplikasi :
1. Produsen secara indivigual tidak dapat mempengaruhi harga
2. Harga ditentukan oleh pasar
3. Produsen sebagai price maker
4. Kurva sejajar sumbu horizontal
2. Harga ditentukan oleh pasar
3. Produsen sebagai price maker
4. Kurva sejajar sumbu horizontal
Dalam pasar persaingan sempurna, keputusan mengenai jumlah output
perusahaan secara individual tidak bisa mempengaruhi tingkat harga, dan
untuk keputusan mengenai penentuan harga, kurva permintaan menggambarkan
secara horizontal, oleh karena itu harga dianggap konstan, berapapun
output yang dihasilkan. Dengan demikian maka laba total akan didapat
pada saat: MR = P = MC sepanjang P > AVC.
Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna
Beberapa karakteristik agar sebuh pasar dapat dikatakan persaingan sempurna:
a.Semua perusahaan memproduksi barang yang homogen (homogeneous product)
b.Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan / informasi sempurna (perfect knowledge)
c.Output sebuah perusahaan relative kecil dibanding output pasar (small relatively output)
d.Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar (price taker)
e.Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit)
a.Semua perusahaan memproduksi barang yang homogen (homogeneous product)
b.Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan / informasi sempurna (perfect knowledge)
c.Output sebuah perusahaan relative kecil dibanding output pasar (small relatively output)
d.Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar (price taker)
e.Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit)
Permintaan dan Penawaran Dalam Pasar Persaingan Sempurna
a. Permintaan
~Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan dan penawaran.
~Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar, maka berapa pun yang dijual perusahaan, harga relatif tidak berubah.
~Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan dan penawaran.
~Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar, maka berapa pun yang dijual perusahaan, harga relatif tidak berubah.
b. Penerimaan
~Kurva permintaan (D) sama dengan kurva penarimaan rata – rata (AR) sama dengan kurva penerimaan marjinal (MR) dan sama dengan harga (P)
~Kurva penerimaaan total berbentuk garis lurus dengan sudut kemiringan positif, bergerak mulai dari titik (0,0).
~Kurva permintaan (D) sama dengan kurva penarimaan rata – rata (AR) sama dengan kurva penerimaan marjinal (MR) dan sama dengan harga (P)
~Kurva penerimaaan total berbentuk garis lurus dengan sudut kemiringan positif, bergerak mulai dari titik (0,0).
Kekuatan dan Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna
a. Kekuatan
1. Harga jual barang dan jasa adalah yang termurah
2. Jumlah output paling banyak sehingga rasio output per penduduk maksima(kemakmuran maksimal).
3. Masyarakat merasa nyaman dalam mengkonsumsi (produk yang homogen) dan
tidak takut ditipu dalam kualitas dan harga.
1. Harga jual barang dan jasa adalah yang termurah
2. Jumlah output paling banyak sehingga rasio output per penduduk maksima(kemakmuran maksimal).
3. Masyarakat merasa nyaman dalam mengkonsumsi (produk yang homogen) dan
tidak takut ditipu dalam kualitas dan harga.
b. Kelemahan
1. Kelemahan Dalam Hal Konsumsi
2. Kelemahan Dalam Pengembangan Teknologi
3. Konflik Efisiensi – Keadilan
1. Kelemahan Dalam Hal Konsumsi
2. Kelemahan Dalam Pengembangan Teknologi
3. Konflik Efisiensi – Keadilan
B.Pasar Monopoli
Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya. Sifat-sifat pasar monopoli :
– Hanya terdapat satu penjual atau produsen
– Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
– Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat hidup orang banyak
– Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun butuh sumber daya yang sulit didapat
– Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan
– Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses
Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya. Sifat-sifat pasar monopoli :
– Hanya terdapat satu penjual atau produsen
– Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
– Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat hidup orang banyak
– Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun butuh sumber daya yang sulit didapat
– Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan
– Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses
Sebab-sebab timbulnya monopoli :
1. Penguasaan bahan mentah yang bersifat strategis.
2. Hak patent.
3. Terbatasnya pasar dibandingkan dengan skala produksi minimum.
4. Adanya lisensi dari pemerintah.
1. Penguasaan bahan mentah yang bersifat strategis.
2. Hak patent.
3. Terbatasnya pasar dibandingkan dengan skala produksi minimum.
4. Adanya lisensi dari pemerintah.
Pada monopoli maka kurva permintaan = kurva MR sehingga P = AR dengan demikian maka :
1. Keseimbangan akan terjadi bila MR = MC
2. Laba maksimal akan terjadi bila P > AR
3. BEP kan terjadi bila P = AR
4. Rugi minimal akan terjadi bila P < AR Penentuan harga output dalam pasar monopoli dalam jangka pendek.
1. Keseimbangan akan terjadi bila MR = MC
2. Laba maksimal akan terjadi bila P > AR
3. BEP kan terjadi bila P = AR
4. Rugi minimal akan terjadi bila P < AR Penentuan harga output dalam pasar monopoli dalam jangka pendek.
Monopoli adalah satu-satunya produsen yang ada di pasar, maka permintaan yang dihadapi adalah permintaan pasar dengan demikian maka kurva permintaan akan miring dari kiri atas kekanan bawah.
Produsen akan berproduksi pada tingkat output dimana keuntungan yang diperoleh maksimum.
Karena monopolis adalah penjual tunggal, kurva yang dihadapinya
adalah kurva yang mempunyai slope yang negatif. Berarti seseorang
monopolis dapat menjual outputnya lebih banyak dengan menurunkan harga
jual. Oleh sebab itu MR akan lebih kecil dari harga produk dan kurva MR
berada dibawah kurva permintaan.
Beda kurva, monopolis dapat menjual 100 unit output pada P = 15
(Point GJ) sehingga TR = 1500. Untuk menjual 200 unit harga diturunkan
di P = 14 (Point H), TR = 2800. Dengan demikian :
MR = (σTR/σQ) = (1300/100) = 13.
MR = (σTR/σQ) = (1300/100) = 13.
C.Pasar Monopolistik
Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik :
– Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
– Mirip dengan pasar persaingan sempurna
– Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
– Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
– Relatif mudah keluar masuk pasar
Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik :
– Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
– Mirip dengan pasar persaingan sempurna
– Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
– Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
– Relatif mudah keluar masuk pasar
Karakter Pasar Monopolistik
1. Pasar Monopolistik memiliki ciri-ciri yang melekat , yaitu :
Terdapat banyak produsen atau penjual. Meskipun demikian, pasar ini tidak memiliki produsen atau penjual sebanyak pasar persaingan sempurna dan tidak ada satu pun produsen yang mempunyai skala produksi yang lebih besar dari produsen lainnya.
1. Pasar Monopolistik memiliki ciri-ciri yang melekat , yaitu :
Terdapat banyak produsen atau penjual. Meskipun demikian, pasar ini tidak memiliki produsen atau penjual sebanyak pasar persaingan sempurna dan tidak ada satu pun produsen yang mempunyai skala produksi yang lebih besar dari produsen lainnya.
2. Adanya Diferensiasi Produk. Pasar ini menawarkan produk yang
cenderung sama, namun memiliki perbedaan-perbedaan khusus dengan produk
lainnya, misalnya dari cara pengemasan, pelayanan yang diberikan dan
cara pembayaran.
3. Produsen Dapat mempengaruhi harga. Berbeda dengan Pasar Persaingan
Sempurna, dimana harga terbentuk berdasarkan mekanisme pasar, maka
pasar monopolistik dapat mempengaruhi harga meskipun tidak sebesar pasar
oligopoli dan monopoli.
4. Produsen dapat keluar masuk pasar. Hal ini dipengaruhi oleh laba
ekonomis, saat produsen hanya sedikit di pasar maka laba ekonomisnya
cukup tinggi. Ketika produsen semakin banyak dan laba ekonomis semakin
kecil, maka pasar menjadi tidak menarik dan produsen dapat meninggalkan
pasar.
5. Promosi penjualan harus aktif. Pada pasar ini harga bukan
merupakan pendongkrak jumlah konsumen, melainkan kemampuan perusahaan
menciptakan citra baik dimata konsumen, sehingga dapat menimbulkan
fanatisme terhadap produk. Karenanya, iklan dan promosi memiliki peran
penting dalam merebut dan mempertahankan konsumen.
Pasar Monopolistik memiliki kebaikan sebagai berikut :
1. Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik baginya.
2. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya.
3. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
4. Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.\
2. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya.
3. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
4. Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.\
Selain memiliki kebaikan, Pasar Monopolistik juga memiliki kelemahan sebagai berikut :
1. Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik
dari segi harga, kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak
memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
2. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
3. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen
2. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
3. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen
Sumber Referensi :
1. http://taniakharismaya.wordpress.com/2014/03/16/kewirausahaan/
2. http://edukasi.kompasiana.com/2012/03/06/pengertian-tujuan-dan-teori-kewirausahaan-materi-kuliah-444369.html
3. http://lifeskill.staff.ub.ac.id/2013/10/01/pengertian-dan-definisi-wirausaha-menurut-para-ahli-2/
4. http://baguskriswanto.wordpress.com/2012/09/19/teori-analisis-swot/
5. http://bujurplanologi.blogspot.com/2014/01/teori-analisis-swot.html
6. http://baltyra.com/wp-content/uploads/2013/05/entrepreneurship.jpg
7. http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2012/06/08/business-plan-kunci-sukses-entrepreneur-era-globalisasi-469314.html
8. http://www.academia.edu/4802030/Teori_dasar_Kepemimpinan
9. http://marketing-teori.blogspot.com/
10. http://bocahsastra.wordpress.com/2011/12/26/teori-pasar/
♥ ♠ ♦ ♣ LEGENDAQQ.NET ♥ ♠ ♦ ♣
ReplyDeleteKami Hadirkan Permainan Baru 100% FAIR PLAY Dari Legendaqq.Net. :) 1 ID Untuk 8 Games :
- Domino99
- BandarQ
- Poker
- AduQ
- Capsa Susun
- Bandar Poker
- Sakong Online
- Bandar 66
Nikmati Bonus-Bonus Menarik Yang Bisa Anda Dapatkan Di Situs Kami LegendaQQ.Net. info Situs Resmi, Aman Dan Terpercaya ^^ Keunggulan LegendaQQ.Net :
- Tingkat Persentase Kemenangan Yang Besar
- Kartu Anda Akan Lebih Bagus
- Bonus TurnOver Atau Cashback Di Bagikan Setiap 5 Hari
- Bonus Referral Dan Extra Refferal Seumur Hidup
- Minimal Deposit & Withdraw Hanya 20.000,-
- Tidak Ada Batas Untuk Melakukan Withdraw/Penarikan Dana
- Pelayanan Yang Ramah Dan Memuaskan
- Dengan Server Poker-V Yang Besar Beserta Ribuan pemain Di Seluruh Indonesia,
- LegendaQQ.Net Pasti Selalu Ramai Selama 24 Jam Setiap Harinya.
- Permainan Menyenangkan Dengan Dilayani Oleh CS cantik, Sopan, Dan Ramah.
Fasilitas BANK yang di sediakan :
- BCA
- Mandiri
- BNI
- BRI
- Danamon
Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At LegendaQQ.Net ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : 2AE190C9
- Facebook : Legendaqq
Link Alternatif :
- www.legendaqq(dot)net
- www.legendaqq(dot)org
- www.legendapelangi(dot)com
NB : untuk login android / iphone tidak menggunakan www dan spasi ya boss ^_^
Terimakasih banyak untuk artikelnya! sangat membantu saya untuk menyelesaikan tugas, sukses terus!
ReplyDelete