Pengertian
SMART PHONE
Smartphone merupakan
alat untuk komunikasi suara atau biasa disebut
telepon genggam, Smartphonejuga dilengkapi/ dengan
Mobile Outlook untuk membaca e-mail dan Mobile Web untuk internet browsing.
Selain dapat menerima panggilan masuk dan SMS, seperti ponsel pada umumnya,
Smartphone juga dapat menerima e-mail, dan juga dapat melakukan real time
chatting dengan teman yang sedang online melalui MSN Messenger. Dengan
kata lain, telepon genggam ini merupakan komputer mini yang mempunyai
kapabilitas sebuah telepon. Pertumbuhan permintaan akan alat canggih yang mudah
dibawa kemana-mana membuat kemajuan besar dalam prosesor, memori, layar dan
sistem operasi yang di luar dari jalur telepon genggam sejak beberapa tahun
ini.
Sejarah dan Perkembangan Smartphone
Perkembangan
teknologi tidak pernah bisa diprediksi. Di bidang komunikasi, dunia mungkin
harus berterimakasih pada Samuel Morse yang telah menemukan telegrafi sebagai
media komunikasi jarak jauh. Dari temuannya kemudian berkembang alat komunikasi
kabel atau telpon rumah. Sesudah itu alat komunikasi berinovasi menjadi
nirkabel atau sering kali disebut dengan telpon genggam (handphone). Telpon
genggam menjadi sarana komunikasi yang paling efektif dan efisien dari pada
telpon kabel. Industrialisasi telah mendorong telpon genggam menjadi barang
yang umum dimiliki oleh masyarakat.
Di tempat lain revolusi bidang teknologi dan informatika telah terjadi.
Sebut saja misalnya komputer. Komputer merupakan perangkat digital yang
memiliki berbagai fungsi. Yang tidak kalah mengejutkan adalah penemuan jaringan
internet. Dengan ditemukannya jaringan internet orang semakin mudah
terhubung dengan orang lain, kapan pun dan di mana pun dia berada. Seiring
berjalannya waktu teknologi-teknologi ini mulai terintegrasi.
Modernisasi
yang disertai industrialisasi, urbanisasi dan peningkatan pendidikan, memaksa
telpon khususnya handphone menjadi sesuatu yang umum dan urgent dalam
masyarakat. Awalnya, mungkin alat komunikasi ini dilihat sebagai barang mewah.
Tetapi karena liberalisasi di segala bidang khususnya liberalisasi pasar,
handphone tidak lagi menjadi barang mewah. Saat ini hampir setiap keluarga,
mungkin setiap individu, memiliki handphone. Fenomena smartphone merupakan buah
dari perkembangan teknologi dan informatika yang semakin masif. Orang sering
menamakan smartphone sebagai ponsel atau handphone cerdas nan pintar. Disebut
cerdas karena ponsel ini memiliki kemampuan tinggi dalam pengoprasinnya. Secara
sederhana smartphone diartikan sebagai alat komunikasi yang mengintegrasikan
antara perangkat komputer (PC) dan handphone, ditambah dengan sistem operasi
tertentu.
Pertama kalinya
smartphone dikenalkan oleh IBM di tahun 1992 dengan nama Simon. Perangkat ini
berisi kalkulator, memori komputer, email, games, notepad, dan faksimile.
Kemudian disusul dengan kemunculan BlackBerry dan smartphone jenis lainnya.
Smartphone memang telah memenuhi fungsi komunikasi. Tetapi banyak
aspek-aspek lain dari smartphone semisal browsing internet, GPS, email,
kalender, mp3, sistem operasi, keyboard yang lengkap, pengorganisasian file,
video dan kamera . Hari ini smartphone memiliki feature yang beragam dan
kebanyakan hadir dengan layar sentuh.
Perbedaan yang
mencolok antara smartphone dan ponsel biasa terletak pada kemampuannya ketika
mengakses dan terhubung dengan data-data internet. Ponsel biasa terkadang bisa
mengakses internet tetapi kemampuannya lambat dan tidak mampu mengakses
berbagai aplikasi. Operating system (OS) smartphone mengintegrasikan
software dan hardware yang ada pada smartphone. Melalui operating system
(OS) smartphone mirip dengan perangkat komputer. Masing-masing smartphone
memiliki sistem operasi yang berbeda-beda. Sebut saja misalnya Blackberry
dengan Operating systemnya yang berbeda dengan smartphone lain. Meledaknya
jumlah pengguna internet telah membuat smartphone semakin diminati . Dengan
kemampuannya yang super cerdas, smartphone telah memikat hati para pebisnis,
akademisi, dan masyarakat pada umumnya. Dari segi umur, segmentasi para
pengguna smartphone merentang dari kaula muda hingga orang tua. Awalnya
smartphone hanya tenar di kalangan pebisnis yang mencoba mengganti perangkat
penunjang aktifitasnya dengan smartphone. Tetapi seiring berjalannya waktu
smartphone yang tidak hanya memilki fungsi penunjang aktifitas bisnis, mulai
merambah ke kalangan di luar pebisnis. Dari data di bawah ini kita bisa
menyimpulkan bahwa pengguna baru smartphone di Amerika relatif banyak bahkan
hampir mengimbangi pengguna lama. Hal ini bisa kita lihat pada pengguna
smartphone jenis iPhon, BlackBerry, Palm Treo dan jenis smartphone lainnya.
Perkembangan smartphone tahun 2010
1. Konsumsi Daya
Konsumsi daya yang efisien adalah inti dari setiap perangkat mobile. Sampai hari ini teknologi baterai telah memberikan daya tahan lama untuk high-end device seperti Digital Kamera. Konsumsi daya pada Mobile Phones masih dalam tahap awal dimana konsumsi daya yang tidak dapat diperkirakan karena perubahan yang cepat dalam teknologi.
Fitur seperti layar lebar, GPS, HD Video, 3D game, Musik dan aktivitas multitasking akan mengkonsumsi banyak daya. Dengan peningkatan kualitas batrai yang baik serta manajemen penggunaan daya yang baik, akan menjadi kunci utama penjualan Mobile Device di tahun ini.
2. Fitur Multitasking
Kemampuan sebuah smartphone dalam mengakses banyak fitur di satu waktu, sangat bergantung dengan Sistem Operasi yang tertanam didalamnya. fitur multitasking dimana user dapat mengakses berbagai aplikasi dalam satu waktu, merupakan suatu yang menarik. Misalnya saja kita bisa melihat video sambil berbincang-bincang dengan lawan bicara kita. atau kita bisa mendengarkan mp3 sambil browsing dan chatting. Multi-tasking ini memang sangat bergantung pada sistem Operasi pada smartphone yang kita gunakan. Multi-tasking akan memerlukan terobosan dalam sistem operasi mobile dan prosesor di dalamnya. Oleh karena itu, tahun 2010 akan melihat lebih fokus pada kemampuan multi-tasking dari Smartphone.
3. GPS (Mobile GPS)
Global Positioning System (GPS) adalah
satu-satunya sistem navigasi satelit yang berfungsi dengan baik. Sistem ini
menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal
ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan
posisi, kecepatan, arah, dan waktu (wiki). Penanaman GPS pada Smarthone juga
menjadi salahsatu dari berbagai macam hal yang akan ditawarkan di tahun 2010.
Terbukti dimana kemampuan tracking yang ada pada iPhone, banyak diadopsi oleh
beragam vendor lain. Mungkin nantinya teknologi GPS ini dapat mendeteksi dimana
kamu berada dan dimana lawan bicara kamu berada. Pernah tau fitur Myloc.me pada
UberTwitter? yah mungkin seperti itu nantinya.
4. Augment Reality
Realitas
tertambah, atau kadang dikenal dengan singkatan bahasa Inggrisnya AR
(''augmented reality''), adalah teknologi yang menggabungkan benda maya tiga dimensi
ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi dan menampilkannya dalam waktu
nyata. Tidak seperti realitas maya yang sepenuhnya menggantikan kenyataan,
realitas tertambah sekedar menambahkan atau melengkapi kenyataan. Aplikasi
dengan pemanfaatan Augment Reality atau AR ini semakin populer digunakan karena
dengan teknologi ini, aplikasi yang digunakan menjadi lebih interaktif dan
menarik. Augmented reality yang merupakan upaya untuk “menggabungkan” dunia
nyata dan dunia virtual yg dibuat oleh komputer sehingga batas antara keduanya
menjadi sangat tipis.
5. Touch Screen
Bukan hal yang aneh lagi dengan teknologi ini. Sebelum munculnya
Smartphone, Touch Screen adalah hal fantasi dan sebuah kemewahan. Smartphone
model lama menggunakan stylus dengan layar sentuh yang sangat halus. Sekarang
layar sentuh telah menjadi identitas fundamental dari sebuah Smartphone. Hal
ini makin diperkuat oleh sentuhan multi-fungsi yang dapat melacak gerakan
berbagai sentuhan.
Selain itu, teknologi layar sentuh ini juga menjadi fokus dalam dunia PC Tablet. Dengan banyaknya smartphone terbaru yang bermunculan ditahun ini, teknologi layar sentuh sudah diadopsi dengan baik meski keakuratannya belum begitu maksimal.
Selain itu, teknologi layar sentuh ini juga menjadi fokus dalam dunia PC Tablet. Dengan banyaknya smartphone terbaru yang bermunculan ditahun ini, teknologi layar sentuh sudah diadopsi dengan baik meski keakuratannya belum begitu maksimal.
6.VoIP
Layanan VOIP memanfaatkan Internet
sebagai fasilitator untuk panggilan telepon-melewati jaringan selular yang ada.
VOIP Meskipun telah ada sekitar kita selama lebih dari 10 tahun, bukan
merupakan hal sederhana jika diterapkan pada telepon selular. Namun
perkembangan teknologi mampu menjawabnya pada saat ini. Google Voice misalnya.
Walaupun masi banyak kekurangannya namun google voice menjawab kemungkinan
penerapan VoIP pada telepon selular. Namun untuk layanan VoIP paling populer,
Skype merupakan aplikasi yang sudah diterima dengan baik di Windows Mobile
platform.Dimasukkannya layanan VOIP di Smartphone juga akan memanfaatkan
layanan lainnya seperti video telepon yang sudah disajikan dalam banyak IM
chatting di PC. Google telah meluncurkan Google Phone memanfaatkan Google
Voice App yang sudah termasuk didalam sistem operasinya. Saat ini, banyak
mobile operator selular yang memanfaatkan Google Android dimana user akan
menikmati kekuatan dan fleksibilitas layanan VOIP lebih efisien di Smartphone.
Net Telepon atau VOIP dan memberikan jalan menuju platform komunikasi baru.
7. Sistem Operasi
7. Sistem Operasi
khusus pada area ini begitu
terlihat di tahun ini. Munculnya Maemo5 yang ditanamkan pada Nokia N900,
Android 2.1 pada Nexus One dan HTC, iPhone OS 3.0 pada iPhone, Bada pada ponsel
Samsung tebaru, Symbian OS 5th edition pada Nokia ataupun Windows Mobile 7 yang
akan dikeluarkan tahun ini. Menjadi sebuah persaingan yang sangat ketat dan
sangat menarik untuk disimak
Perkembangan Smartphone Tahun 2011
Pada tahun 2011, penjualan smartphone di
seluruh dunia lebih banyak dibandingkan komputer (gabungan notebook dan PC).
Kini, smartphone terus tumbuh sangat cepat sehingga banyak peneliti pasar
memperkirakan pada tahun 2016 jumlah smartphone menjadi tiga kali lipat dari
jumlah PC di seluruh dunia. Tablet pun memiliki masa depan yang cerah.
Diperkirakan, jumlah penjualan tablet bisa menyamai angka penjualan PC dalam
kurun waktu empat tahun dari sekarang, bahkan jika PC dan notebook mengalami
peningkatan penjualan. Era pasca PC telah dimulai! Oleh karena itu, bukan tanpa
alasan Microsoft kini banting setir dengan menjajaki pasar smartphone melalui
sistem operasi Windows 8. Sementara itu, Google dan Apple sudah bisa tertawa
senang. Setiap harinya, ada hampir satu juta perangkat Android yang dibeli di
seluruh dunia. Sedangkan angka penjualan Apple sudah menjadi legenda dan masih
saja terus naik. Alasan utamanya adalah ponsel telah berubah menjadi sebuah
komputer yang masih tetap bisa dipakai untuk menelepon. Selain itu, smartphone
juga sudah sangat canggih dan bisa terhubung dengan jaringan Internet yang
cepat sehingga bisa menjalankan aplikasi apa pun yang rumit tanpa menimbulkan
banyak masalah.
Meraba Smartphone di Tahun 2012
Saat ini dunia sudah
berubah. Sekarang manusia dituntut untuk lebih cepat dalam menangkap setiap
perkembangan yang terjadi. Persebaran teknologi secara massif memungkinkan
mobilitas manusia tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Meminjam istilah
para Ilmuwan sosial, kita hidup di era globalisasi atau pasca-modern. Ketika
kita tidak mampu beradaptasi dengan perubahan maka hampir dipastikan hukum
evolusi Charles Darwin akan berlaku. Yang mampu beradaptasi akan bertahan,
sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan punah. Sadar akan teknologi menjadi
penopang penting dalam arus globalisasi. Revolusi di bidang teknologi dan
informatika, khususnya komunikasi, telah merubah struktur kehidupan masyarakat.
Orang tidak lagi bersusah payah untuk mengetahui kabar sanak saudaranya yang
jauh nan di sana. Peristiwa-peristiwa di belahan dunia manapun dengan begitu
mudah dapat diketahui dalam hitungan menit bahkan detik. Smartphone hadir dalam
rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan di era globalisasi. Smartphone memang belum
dimiliki oleh semua orang. Tetapi daya pikatnya membuat setiap orang ingin
memilikinya.
Para analis market smartphone
memprediksikan bahwa di tahun 2012 dan tahun-tahun berikutnya jumlah pemilik
smarthphone akan meningkat. Studi Nielsen di bulan Mei 2011, menunjukan bahwa
51% penduduk Indonesia dalam jangka waktu dua belas bulan ke depan, secara
pasti atau mungkin akan membeli smartphone. Nielsen juga menerawang bahwa
aktifitas pada handphone tidak lagi hanya berurusan dengan pesan singkat
(sms). Tetapi ada aktifitas lain seperti membaca email, game online, jejaring
sosial, GPS dan Browsing Internet yang dilakukan melalui perangkat komunikasi.
Kecenderungan ini bisa dijadikan pematik penyebaran smartphone.
Studi tentang smartphone
atau perangkat komunikasi, khususnya di Indonesia, sangat jarang dilakukan.
Padahal studi yang terkait persoalan ini sangat dibutuhkan guna memenuhi
harapan para pengguna alat komunikasi dan inovasi teknologi. Kalau pun ada,
studi itu hanya sebatas pada aktifitas penggunaannya. Namun ada beberapa studi
terkait smartphone yang dilakukan di tempat-tempat lain semisal Taiwan dan
Malaysia. Studi-studi ini cenderung ingin melihat mengapa smartphone menjadi
pilihan untuk menopang aktifitas, baik dalam hal komunikasi maupun di luar
komunikasi. Yang menarik dari ke dua negara ini adalah peringkat penjualan
smartphone berada di atas Indonesia. Kun-Hsi Liao (2010) mencoba menelisik
kebutuhan akan perkembangan (inovasi) dalam perangkat komunikasi. Hasil
studinya menyimpulkan bahwa aspek fungsi, bentuk dan efisiensi menjadi faktor
determinan mengapa orang menggandrungi perangkat komunikasi seperti smartphone.
Dari aspek fungsi, Dia membaginya menjadi tiga variabel yaitu variabel
kecerdasan atau kemampuan (Versatility misanya GPS, browsing internet),
entertainment (misalnya game, mp3, kamera), dan variabel Essentiality
(misalnya, fungsi komunikasi, alarm, memori eksternal). Dari aspek bentuk
terbagi menjadi dua variabel. Variabel pertama terkait dengan personalisasi
atau bentuk (misalnya perangkat harus bisa dibawa ke mana-mana). Variabel kedua
adalah kualitas dan kondisinya yang unik (Variety, misalnya layar sentuh).
Aspek efisiensi terdiri dari variabel daya tahan, variabel kepraktisan, dan
variabel nilai tambah (misalnya permainan harus menarik). Hasil penelitian ini,
selain berfungsi untuk inovasi teknologi, juga untuk melihat preferensi
individu dalam memilih perangkat komunikasinya.
Bergeser ke wilayah
Malaysia, studi tentang smartphone pernah dilakukan oleh para ilmuwan komputer
Malaysia. Studi ini masih relatif baru dan tidak kalah menariknya dari hasil
riset Kun-Hsi Liao. Pada initinya riset smartphone yang dilakukan di Malaysia
tidak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Kun-Hsi Liao di Taiwan. Jika
Kun-Hsi Liao hanya menekankan pada variabel fungsi, bentuk, dan efisiensi, maka
studi yang dilakukan di Malaysia menambahkan variabel demografis. Dalam riset
smartphone di wilayah itu ketiga variabel yang ditekankan oleh Kun-Hsi Liao
mewujud sesuai dengan demografi pengguna smartphone. Misalnya, pengguna laki-laki
lebih menekankan pada aspek fungsi dari pada aspek bentuk. Sedangkan pengguna
perempuan lebih menekankan pada aspek bentuk dan efisiensi. Dari segi usia juga
nampak ada perbedaan. Semakin muda usia dari pengguna smartphone, maka aspek
bentuk dan efisiensi lebih dominan. Dan sebaliknya, semakin tua usia dari
pengguna smartphone, maka aspek fungsi lebih ditekankan. Aspek pendidikan dan
jabatan tidak memiliki pengaruh signifikan pada perilaku dan tindakan
penggunaan smartphone di Malaysia. Hasil riset di Malaysia memiliki
signifikansi untuk melihat segmentasi dan preferensi pengguna smartphone
berdasarkan demografi.
Riset pengguna handphone secara umum dan smartphone secara khusus, membantu
untuk mengembangkan (inovasi) dan segmentasi pasar dari smartphone. Melalui
riset, smartphone bisa dipasarkan dengan mudah tanpa harus bersusah payah.
Tetapi hal ini tidak akan berbicara banyak jika kondisi yang menopang
perkembangan smartphone belum terpenuhi. Secara umum ada dua kondisi yang harus
dipenuhi, yang pertama adalah infrastruktur dari sarana komunikasi yaitu
penyedia jaringan (provider). Sedangkan yang kedua faktor sosial seperti
pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik dan liberalisasi bidang komunikasi.
Pada yang pertama,
mustahil smartphone bisa diterima oleh masyarakat jika ketersedian jaringan
masih belum tersebar ke seluruh penjuru. Dan mustahil smartphone bisa
digandrungi oleh masyarakat seandainya provider tidak memberikan pelayanan yang
memuaskan, baik dari biaya, stabilitas jaringan atau koneksi internet, dan
coustemers service. Pada yang kedua, yaitu pertumbuhan ekonomi, stabilitas
politik dan liberalisai akan memuluskan langkah pemasaran smartphone di
khalayak masyarakat luas. Ketiganya baik pertumbuhan ekonomi, stabilitas
politik, dan liberalisasi saling berhubungan. Jika salah satunya terganggu
mungkin bisa jadi menghambat pertumbuhan pasar smartphone.
0 comments:
Post a Comment