Wednesday 4 September 2013

on



Pengertian SMART PHONE
          Smartphone merupakan alat untuk komunikasi suara atau biasa disebut telepon genggam, Smartphonejuga dilengkapi/ dengan Mobile Outlook untuk membaca e-mail dan Mobile Web untuk internet browsing. Selain dapat menerima panggilan masuk dan SMS, seperti ponsel pada umumnya, Smartphone juga dapat menerima e-mail, dan juga dapat melakukan real time chatting dengan teman yang sedang online melalui MSN Messenger. Dengan kata lain, telepon genggam ini merupakan komputer mini yang mempunyai kapabilitas sebuah telepon. Pertumbuhan permintaan akan alat canggih yang mudah dibawa kemana-mana membuat kemajuan besar dalam prosesor, memori, layar dan sistem operasi yang di luar dari jalur telepon genggam sejak beberapa tahun ini. 

Sejarah dan Perkembangan Smartphone

           Perkembangan teknologi tidak pernah bisa diprediksi. Di bidang komunikasi, dunia mungkin harus berterimakasih pada Samuel Morse yang telah menemukan telegrafi sebagai media komunikasi jarak jauh. Dari temuannya kemudian berkembang alat komunikasi kabel atau telpon rumah. Sesudah itu alat komunikasi berinovasi menjadi nirkabel atau sering kali disebut dengan telpon genggam (handphone). Telpon genggam menjadi sarana komunikasi yang paling efektif dan efisien dari pada telpon kabel. Industrialisasi telah mendorong telpon genggam menjadi barang yang umum dimiliki oleh masyarakat.
Di tempat lain revolusi bidang teknologi dan informatika telah terjadi. Sebut saja misalnya komputer. Komputer merupakan perangkat digital yang memiliki berbagai fungsi. Yang tidak kalah mengejutkan adalah penemuan jaringan internet. Dengan ditemukannya jaringan  internet orang semakin mudah terhubung dengan orang lain, kapan pun dan di mana pun dia berada. Seiring berjalannya waktu teknologi-teknologi ini mulai terintegrasi.

           Modernisasi yang disertai industrialisasi, urbanisasi dan peningkatan pendidikan, memaksa telpon khususnya handphone menjadi sesuatu yang umum dan urgent dalam masyarakat. Awalnya, mungkin alat komunikasi ini dilihat sebagai barang mewah. Tetapi karena liberalisasi di segala bidang khususnya liberalisasi pasar, handphone tidak lagi menjadi barang mewah. Saat ini hampir setiap keluarga, mungkin setiap individu, memiliki handphone. Fenomena smartphone merupakan buah dari perkembangan teknologi dan informatika yang semakin masif. Orang sering menamakan smartphone sebagai ponsel atau handphone cerdas nan pintar. Disebut cerdas karena ponsel ini memiliki kemampuan tinggi dalam pengoprasinnya. Secara sederhana smartphone diartikan sebagai alat komunikasi yang mengintegrasikan antara perangkat komputer (PC) dan handphone, ditambah dengan sistem operasi tertentu.

          Pertama kalinya smartphone dikenalkan oleh IBM di tahun 1992 dengan nama Simon. Perangkat ini berisi kalkulator, memori komputer, email, games, notepad, dan faksimile. Kemudian disusul dengan kemunculan BlackBerry dan smartphone jenis lainnya. Smartphone memang telah  memenuhi fungsi komunikasi. Tetapi  banyak aspek-aspek lain dari smartphone semisal browsing internet, GPS, email, kalender, mp3, sistem operasi, keyboard yang lengkap, pengorganisasian file, video dan kamera . Hari ini smartphone memiliki feature yang beragam dan kebanyakan hadir dengan layar sentuh.

          Perbedaan yang mencolok antara smartphone dan ponsel biasa terletak pada kemampuannya ketika mengakses dan terhubung dengan data-data internet. Ponsel biasa terkadang bisa mengakses internet tetapi kemampuannya lambat dan tidak mampu mengakses berbagai aplikasi. Operating system (OS) smartphone mengintegrasikan software dan hardware yang ada pada smartphone. Melalui operating system (OS) smartphone mirip dengan perangkat komputer. Masing-masing smartphone memiliki sistem operasi yang berbeda-beda. Sebut saja misalnya Blackberry dengan Operating systemnya yang berbeda dengan smartphone lain. Meledaknya jumlah pengguna internet telah membuat smartphone semakin diminati . Dengan kemampuannya yang super cerdas, smartphone telah memikat hati para pebisnis, akademisi, dan masyarakat pada umumnya. Dari segi umur, segmentasi para pengguna smartphone merentang dari kaula muda hingga orang tua. Awalnya smartphone hanya tenar di kalangan pebisnis yang mencoba mengganti perangkat penunjang aktifitasnya dengan smartphone. Tetapi seiring berjalannya waktu smartphone yang tidak hanya memilki fungsi penunjang aktifitas bisnis, mulai merambah ke kalangan di luar pebisnis. Dari data di bawah ini kita bisa menyimpulkan bahwa pengguna baru smartphone di Amerika relatif banyak bahkan hampir mengimbangi pengguna lama. Hal ini bisa kita lihat pada pengguna smartphone jenis iPhon, BlackBerry, Palm Treo dan jenis smartphone lainnya.

Perkembangan smartphone tahun 2010

1. Konsumsi Daya

            Konsumsi daya yang efisien adalah inti dari setiap perangkat mobile. Sampai hari ini teknologi baterai telah memberikan daya tahan lama untuk high-end device seperti Digital Kamera. Konsumsi daya pada Mobile Phones masih dalam tahap awal dimana konsumsi daya yang tidak dapat diperkirakan karena perubahan yang cepat dalam teknologi.
Fitur seperti layar lebar, GPS, HD Video, 3D game, Musik dan aktivitas multitasking akan mengkonsumsi banyak daya. Dengan peningkatan kualitas batrai yang baik serta manajemen penggunaan daya yang baik, akan menjadi kunci utama penjualan Mobile Device di tahun ini.

2. Fitur Multitasking
 
           Kemampuan sebuah smartphone dalam mengakses banyak fitur di satu waktu, sangat bergantung dengan Sistem Operasi yang tertanam didalamnya. fitur multitasking dimana user dapat mengakses berbagai aplikasi dalam satu waktu, merupakan suatu yang menarik. Misalnya saja kita bisa melihat video sambil berbincang-bincang dengan lawan bicara kita. atau kita bisa mendengarkan mp3 sambil browsing dan chatting. Multi-tasking ini memang sangat bergantung pada sistem Operasi pada smartphone yang kita gunakan. Multi-tasking akan memerlukan terobosan dalam sistem operasi mobile dan prosesor di dalamnya. Oleh karena itu, tahun 2010 akan melihat lebih fokus pada kemampuan multi-tasking dari Smartphone.

3. GPS (Mobile GPS)

       Global Positioning System (GPS) adalah satu-satunya sistem navigasi satelit yang berfungsi dengan baik. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan, arah, dan waktu (wiki). Penanaman GPS pada Smarthone juga menjadi salahsatu dari berbagai macam hal yang akan ditawarkan di tahun 2010. Terbukti dimana kemampuan tracking yang ada pada iPhone, banyak diadopsi oleh beragam vendor lain. Mungkin nantinya teknologi GPS ini dapat mendeteksi dimana kamu berada dan dimana lawan bicara kamu berada. Pernah tau fitur Myloc.me pada UberTwitter? yah mungkin seperti itu nantinya.

4. Augment Reality 

           Realitas tertambah, atau kadang dikenal dengan singkatan bahasa Inggrisnya AR (''augmented reality''), adalah teknologi yang menggabungkan benda maya tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi dan menampilkannya dalam waktu nyata. Tidak seperti realitas maya yang sepenuhnya menggantikan kenyataan, realitas tertambah sekedar menambahkan atau melengkapi kenyataan. Aplikasi dengan pemanfaatan Augment Reality atau AR ini semakin populer digunakan karena dengan teknologi ini, aplikasi yang digunakan menjadi lebih interaktif dan menarik. Augmented reality yang merupakan upaya untuk “menggabungkan” dunia nyata dan dunia virtual yg dibuat oleh komputer sehingga batas antara keduanya menjadi sangat tipis.

5. Touch Screen

Bukan hal yang aneh lagi dengan teknologi ini. Sebelum munculnya Smartphone, Touch Screen adalah hal fantasi dan sebuah kemewahan. Smartphone model lama menggunakan stylus dengan layar sentuh yang sangat halus. Sekarang layar sentuh telah menjadi identitas fundamental dari sebuah Smartphone. Hal ini makin diperkuat oleh sentuhan multi-fungsi yang dapat melacak gerakan berbagai sentuhan.
Selain itu, teknologi layar sentuh ini juga menjadi fokus dalam dunia PC Tablet. Dengan banyaknya smartphone terbaru yang bermunculan ditahun ini, teknologi layar sentuh sudah diadopsi dengan baik meski keakuratannya belum begitu maksimal.




6.VoIP
          
          Layanan VOIP memanfaatkan Internet sebagai fasilitator untuk panggilan telepon-melewati jaringan selular yang ada. VOIP Meskipun telah ada sekitar kita selama lebih dari 10 tahun, bukan merupakan hal sederhana jika diterapkan pada telepon selular. Namun perkembangan teknologi mampu menjawabnya pada saat ini. Google Voice misalnya. Walaupun masi banyak kekurangannya namun google voice menjawab kemungkinan penerapan VoIP pada telepon selular. Namun untuk layanan VoIP paling populer, Skype merupakan aplikasi yang sudah diterima dengan baik di Windows Mobile platform.Dimasukkannya layanan VOIP di Smartphone juga akan memanfaatkan layanan lainnya seperti video telepon yang sudah disajikan dalam banyak IM chatting di PC. Google telah meluncurkan Google Phone  memanfaatkan Google Voice App yang sudah termasuk didalam sistem operasinya. Saat ini, banyak mobile operator selular yang memanfaatkan Google Android dimana user akan menikmati kekuatan dan fleksibilitas layanan VOIP lebih efisien di Smartphone. Net Telepon atau VOIP dan memberikan jalan menuju platform komunikasi baru.

7. Sistem Operasi
               
        khusus pada area ini begitu terlihat di tahun ini. Munculnya Maemo5 yang ditanamkan pada Nokia N900, Android 2.1 pada Nexus One dan HTC, iPhone OS 3.0 pada iPhone, Bada pada ponsel Samsung tebaru, Symbian OS 5th edition pada Nokia ataupun Windows Mobile 7 yang akan dikeluarkan tahun ini. Menjadi sebuah persaingan yang sangat ketat dan sangat menarik untuk disimak

Perkembangan Smartphone Tahun 2011

      Pada tahun 2011, penjualan smartphone di seluruh dunia lebih banyak dibandingkan komputer (gabungan notebook dan PC). Kini, smartphone terus tumbuh sangat cepat sehingga banyak peneliti pasar memperkirakan pada tahun 2016 jumlah smartphone menjadi tiga kali lipat dari jumlah PC di seluruh dunia. Tablet pun memiliki masa depan yang cerah. Diperkirakan, jumlah pen­jua­lan tablet bisa menyamai angka penjualan PC dalam kurun waktu empat tahun dari sekarang, bahkan jika PC dan notebook mengalami peningkatan penjualan. Era pasca PC telah dimulai! Oleh karena itu, bukan tanpa alasan Microsoft kini banting setir dengan menjajaki pasar smartphone melalui sistem operasi Windows 8. Sementara itu, Google dan Apple sudah bisa tertawa senang. Setiap harinya, ada hampir satu juta perangkat Android yang dibeli di seluruh dunia. Sedangkan angka penjualan Apple sudah menjadi legenda dan masih saja terus naik. Alasan utamanya adalah ponsel telah berubah menjadi sebuah komputer yang masih tetap bisa dipakai untuk menelepon. Selain itu, smartphone juga sudah sangat canggih dan bisa terhubung dengan jaringan Internet yang cepat sehingga bisa menjalankan aplikasi apa pun yang rumit tanpa menimbulkan banyak masalah.



Meraba Smartphone di Tahun 2012                                      

         Saat ini dunia sudah berubah. Sekarang manusia dituntut untuk lebih cepat dalam menangkap setiap perkembangan yang terjadi. Persebaran teknologi secara massif memungkinkan mobilitas manusia tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Meminjam istilah para Ilmuwan sosial, kita hidup di era globalisasi atau pasca-modern. Ketika kita tidak mampu beradaptasi dengan perubahan maka hampir dipastikan hukum evolusi Charles Darwin akan berlaku. Yang mampu beradaptasi akan bertahan, sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan punah. Sadar akan teknologi menjadi penopang penting dalam arus globalisasi. Revolusi di bidang teknologi dan informatika, khususnya komunikasi, telah merubah struktur kehidupan masyarakat. Orang tidak lagi bersusah payah untuk mengetahui kabar sanak saudaranya yang jauh nan di sana. Peristiwa-peristiwa di belahan dunia manapun dengan begitu mudah dapat diketahui dalam hitungan menit bahkan detik. Smartphone hadir dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan di era globalisasi. Smartphone memang belum dimiliki oleh semua orang. Tetapi daya pikatnya membuat setiap orang ingin memilikinya.

        Para analis market smartphone memprediksikan bahwa di tahun 2012 dan tahun-tahun berikutnya jumlah pemilik smarthphone akan meningkat. Studi Nielsen di bulan Mei 2011, menunjukan bahwa 51% penduduk Indonesia dalam jangka waktu dua belas bulan ke depan, secara pasti atau mungkin akan membeli smartphone. Nielsen juga menerawang bahwa  aktifitas pada handphone tidak lagi hanya berurusan dengan pesan singkat (sms). Tetapi ada aktifitas lain seperti membaca email, game online, jejaring sosial, GPS dan Browsing Internet yang dilakukan melalui perangkat komunikasi. Kecenderungan ini bisa dijadikan pematik penyebaran smartphone.

         Studi tentang smartphone atau perangkat komunikasi, khususnya di Indonesia, sangat jarang dilakukan. Padahal studi yang terkait persoalan ini sangat dibutuhkan guna memenuhi harapan para pengguna alat komunikasi dan inovasi teknologi. Kalau pun ada, studi itu hanya sebatas pada aktifitas penggunaannya. Namun ada beberapa studi terkait smartphone yang dilakukan di tempat-tempat lain semisal Taiwan dan Malaysia. Studi-studi ini cenderung ingin melihat mengapa smartphone menjadi pilihan untuk menopang aktifitas, baik dalam hal komunikasi maupun di luar komunikasi. Yang menarik dari ke dua negara ini adalah peringkat penjualan smartphone berada di atas Indonesia. Kun-Hsi Liao (2010) mencoba menelisik kebutuhan akan perkembangan (inovasi) dalam perangkat komunikasi. Hasil studinya menyimpulkan bahwa aspek fungsi, bentuk dan efisiensi menjadi faktor determinan mengapa orang menggandrungi perangkat komunikasi seperti smartphone. Dari aspek fungsi, Dia membaginya menjadi tiga variabel yaitu variabel kecerdasan atau kemampuan (Versatility misanya GPS, browsing internet), entertainment (misalnya game, mp3, kamera), dan variabel Essentiality (misalnya, fungsi komunikasi, alarm, memori eksternal). Dari aspek bentuk terbagi menjadi dua variabel. Variabel pertama terkait dengan personalisasi atau bentuk (misalnya perangkat harus bisa dibawa ke mana-mana). Variabel kedua adalah kualitas dan kondisinya yang unik (Variety, misalnya layar sentuh). Aspek efisiensi terdiri dari variabel daya tahan, variabel kepraktisan, dan variabel nilai tambah (misalnya permainan harus menarik). Hasil penelitian ini, selain berfungsi untuk inovasi teknologi, juga untuk melihat preferensi individu dalam memilih perangkat komunikasinya.

         Bergeser ke wilayah Malaysia, studi tentang smartphone pernah dilakukan oleh para ilmuwan komputer Malaysia. Studi ini masih relatif baru dan tidak kalah menariknya dari hasil riset Kun-Hsi Liao. Pada initinya riset smartphone yang dilakukan di Malaysia tidak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Kun-Hsi Liao di Taiwan. Jika Kun-Hsi Liao hanya menekankan pada variabel fungsi, bentuk, dan efisiensi, maka studi yang dilakukan di Malaysia menambahkan variabel demografis. Dalam riset smartphone di wilayah itu ketiga variabel yang ditekankan oleh Kun-Hsi Liao mewujud sesuai dengan demografi pengguna smartphone. Misalnya, pengguna laki-laki lebih menekankan pada aspek fungsi dari pada aspek bentuk. Sedangkan pengguna perempuan lebih menekankan pada aspek bentuk dan efisiensi. Dari segi usia juga nampak ada perbedaan. Semakin muda usia dari pengguna smartphone, maka aspek bentuk dan efisiensi lebih dominan. Dan sebaliknya, semakin tua usia dari pengguna smartphone, maka aspek fungsi lebih ditekankan. Aspek pendidikan dan jabatan tidak memiliki pengaruh signifikan pada perilaku dan tindakan penggunaan smartphone di Malaysia. Hasil riset di Malaysia memiliki signifikansi untuk melihat segmentasi dan preferensi pengguna smartphone berdasarkan demografi.
Riset pengguna handphone secara umum dan smartphone secara khusus, membantu untuk mengembangkan (inovasi) dan segmentasi pasar dari smartphone. Melalui riset, smartphone bisa dipasarkan dengan mudah tanpa harus bersusah payah. Tetapi hal ini tidak akan berbicara banyak jika kondisi yang menopang perkembangan smartphone belum terpenuhi. Secara umum ada dua kondisi yang harus dipenuhi, yang pertama adalah infrastruktur dari sarana komunikasi yaitu penyedia jaringan (provider). Sedangkan yang kedua faktor sosial seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik dan liberalisasi bidang komunikasi.

         Pada yang pertama, mustahil smartphone bisa diterima oleh masyarakat jika ketersedian jaringan masih belum tersebar ke seluruh penjuru. Dan mustahil smartphone bisa digandrungi oleh masyarakat seandainya provider tidak memberikan pelayanan yang memuaskan, baik dari biaya, stabilitas jaringan atau koneksi internet, dan coustemers service. Pada yang kedua, yaitu pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik dan liberalisai akan memuluskan langkah pemasaran smartphone di khalayak masyarakat luas. Ketiganya baik pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, dan liberalisasi saling berhubungan. Jika salah satunya terganggu mungkin bisa jadi menghambat pertumbuhan pasar smartphone.


0 comments:

Post a Comment