PENGARUH BAHASA ASING TERHADAP
(Penggunaaan Bahasa Asing sebagai
Bahasa Serapan)
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Oleh
Raka Dwi Aprian 1205990
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DANILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2013
ABSTRAK
Makalah ini berjudul
“Pengaruh Bahasa Asing terhadap budaya berbahasa Indonesia” diklasifikasikan berdasarkan sebab terjadinya variasi
penggunaan bahasa asing , dan pengaruh Bahasa asing terhadap kosakata Bahasa
Indonesia.
Tujuan penulisan dan penyusunan ini adalah untuk memaparkan permasalahan dan penyebab terjadinya penggunaan bahasa asing yang sekarang menjadi salah satu “budaya” masyarakat di Indonesia.
Tujuan penulisan dan penyusunan ini adalah untuk memaparkan permasalahan dan penyebab terjadinya penggunaan bahasa asing yang sekarang menjadi salah satu “budaya” masyarakat di Indonesia.
Salah satu fungsi penggunaan bahasa asing pada zaman sekarang ini adalah bahasa asing tersebut dijadikan sebagai bahasa “gaul” yang terkadang sering disisipkan dalam setiap percakapan anak-anak,pemuda, bahkan orang dewasa. Tidak terlepas dari fungsinya, bahasa asing juga dituntuk untuk dikuasai di era globalisasi seperti ini.
Kata kunci : bahasa asing,
budaya, kosakata, globalisasi.
KATA PENGANTAR
Saya mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Sholawat serta salam tidak lupa kita
junjungkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, Tauladan sejati sampai akhir zaman,
sehingga penulis atau
penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PENGARUH BAHASA ASING TERHADAP BUDAYA BERBAHASA INDONESIA” dengan baik dan lancer tanpa hambatan yang
sedikit memberatkan dalam proses pembuatannya.
Terselesaikannya
penulisan atau
penyusunan makalah ini adalah berkat dukungan dari
semua pihak, untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebanyak-banyaknya kepada:
1.
Buku Pendidikan Bahasa
Indonesia.
2.
Orang tua yang sangat
saya cintai.
3.
Google sebagai sumber
pencarian data untuk makalah ini.
4.
Dan Bapak Firman Aziz
S.Pd. , M.Pd
Walaupun
makalah ini masih belum sempurna, penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan sebagai motivasi pembaca untuk
menyempurnakan makalah ini.
Bandung, 15 April 2013
Raka Dwi Aprian
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada jaman sekarang memang sulit kalau kita hanya menguasai satu bahasa
saja, karna pada jaman globalisasi seperti sekarang ini kita wajib menguasai
bahasa lain selain bahasa indonesia untuk berkomunikasi dengan bangsa lain,
akan tetapi kita harus bisa melestarikan bahasa indonesia sebagai bahasa utama
kita, bahasa yang harus sering dipakai dalam pergaulan kita. Janganlah kita
merasa malu menggunakan bahasa indonesia sebagai bahasa pokok kita.
Bahasa Indonesia dari awal pertumbuhannya sampai sekarang telah banyak menyerap unsur-unsur asing terutarna dalam hal kosa kata. Bahasa asing yang memberi pengaruh kosa kata dalam bahasa Indonesia antara lain : bahasa Sansekerta, bahasa Belanda, bahasa Arab dan bahasa Inggris.
Setiap pengaruh tentu akan menghasilkan suatu hal yang positif ataupun
negatif. Dalam konsep agama Hindu dikenal dengan adanya hukum rwa bhineda (hal
yang berlawanan), hal tersebut pasti terjadi pada semua kasus.
Kata serapan dalam bahasa atau lebih tepatnya antar bahasa adalah
merupakan suatu hal yang lumrah. Setiap kali ada kontak bahasa lewat pemakainya
pasti akan terjadi serap menyerap kata. Unit bahasa dan struktur bahasa itu ada
yang bersifat tertutup dan terbuka bagi pengaruh bahasa lain. Tertutup berarti
sulit menerima pengaruh, terbuka berarti mudah menerima pengaruh. Bunyi bahasa
dan kosa kata pada umumnya merupakan unsur bahasa yang bersifat terbuka. Oleh
karena itu, dalam kontak bahasa akan terjadi saling pengaruh.
1.2. Rumusan Masalah
Permasalahan-permasalahan timbul adalah sebagai berikut :
1.
Bercampurnya kosakata bahasa
Indonesia dengan bahasa asing
2.
Hampir tergesernya bahasa Indonesia
oleh bahasa asing.
3.
Berkurangnya minat masyarakat untuk mempelajari bahasa
Indonesia.
1.3. Tujuan Penulisan Makalah
Untuk memaparkan permasalahan dan penyebab
terjadinya penggunaan bahasa asing yang sekarang menjadi salah satu “budaya”
masyarakat di Indonesia.
1.4. Manfaat Penulisan Makalah
Makalah ini diharapkan
dapat member manfaat bagi pembaca sebagai suatu referensi untuk mengertahui
pengaruh dari bahasa asing terhadap bahasa Indonesia yang sekarang sudah
menjadi budaya masyarakat di Indonesisa.
BAB II
LANDASAN
TEORITIS
2.1 Penyebab Terjadinya Penggunaan Bahasa Asing di Indonesia
A.
Interferensi
Heterogenitas Indonesia dan disepakatinya bahasa Indonesia sebagai
bahasa Nasional berimplikasi bahwa kewibawaan akan berkembang dalam masyarakat.
Perkembanngan ini tentu menjadi masalah tersendiri yang perlu mendapat
perhatian, kedwibahasaan, bahkan kemultibahasaan adalah suatu kecenderungan
yang akan terus berkembang sebagai akibat globalisasi. Di samping segi
positifnya, situasi kebahasaan seperti itu berdampak negatif terhadap
penguasaan Bahasa Indonesia. Bahasa daerah masih menjadi proporsi utama dalam
komunikasi resmi sehingga rasa cinta terhadap bahasa Indonesia harus
terkalahkan oleh bahasa daerah.
Alwi, dkk.(eds.) (2003: 9), menyatakan bahwa banyaknya unsur pungutan
dari bahasa Jawa, misalnya dianggap pemerkayaan bahasa Indonesia, tetapi
masuknya unsur pungutan bahasa Inggris oleh sebagian orang dianggap pencemaran
keaslian dan kemurnian bahasa kita. Hal tersebut yang menjadi sebab adanya
interferensi. Chaer (1994: 66) memberikan batasan interferensi adalah terbawa
masuknya unsur bahasa lain ke dalam bahasa yang sedang digunakan sehingga
tampak adanya penyimpangan kaidah dari bahasa yang digunakan itu.
Selain bahasa daerah, bahasa asing (baca Inggris) bagi sebagian kecil
orang Indonesia ditempatkan di atas bahasa Indonesia. Faktor yang menyebabkan
timbulnya sikap tersebut adalah pandangan sosial ekonomi dan bisnis. Penguasaan
bahasa Inggris yang baik menjanjikan kedudukan dan taraf sosial ekonomi yang
jauh lebih baik daripada hanya menguasai bahasa Indonesia.
Penggunaan bahasa Inggris di ruang umum telah menjadi kebiasaan yang
sudah tidak terelakkan lagi. Hal tersebut mengkibatkan lunturnya bahasa dan
budaya Indonesia yang secara perlahan tetapi pasti telah menjadi bahasa
primadona. Misalnya, masyarakat lebih cenderung memilih “pull” untuk “dorong”
dan “push” untuk “tarik”, serta “welcome” untuk “selamat datang”.
Sikap
terhadap bahasa Indonesia yang kurang baik terhadap kemampuan berbahasa
Indonesia di berbagai kalangan, baik lapisan bawah, menengah, dan atas; bahkan
kalangan intelektual. Akan tetapi, kurangnya kemampuan berbahasa Indonesia pada
golongan atas dan kelompok intelektual terletak pada sikap meremehkan dan
kurang menghargai serta tidak mempunyai rasa bangga terhadap bahasa Indonesia.
A.
Integrasi
Selain interferensi, integrasi juga dianggap sebagai pencemar terhadap
bahasa Indonesia. Chaer (1994:67), menyatakan bahwa integrasi adalah
unsur-unsur dari bahasa lain yang terbawa masuk sudah dianggap, diperlakukan,
dan dipakai sebagai bagian dan bahasa yang menerima atau yang memasukinya.
Proses integrasi ini tentunya memerlukan waktu yang cukup lama, sebab unsur
yang berintegrasi itu telah disesuaikan, baik lafalnya, ejaannya, maupun tata
bentuknya. Contoh kata yang berintegrasi antara lain montir, riset, sopir,
dongkrak.
B.
Alih Kode
Alih kode ( code swiching) dan campur kode (code mixing) merupakan dua
buah masalah dalam masyarakat yang multilingual. Peristiwa campur kode dan alih
kode disebabkan karena penguasaan ragam formal bahasa Indonesia.
Alih kode adalah beralihnya penggunaan suatu kode (entah bahasa atau
ragam bahasa tertentu) ke dalam kode yang lain (bahasa atau bahasa lain)
(Chaer, 1994: 67). Campur kode adalah dua kode atau lebih digunakan bersama
tanpa alasan, dan biasanya terjadi dalam situasi santai (Chaer, 1994: 69). Di
antara ke dua gejala bahasa
itu, baik
alih kode maupun campur kode gejala yang sering merusak bahasa Indonesia adalah
campur kode. Biasanya dalam berbicara dalam bahasa Indonesia dicampurkan dengan
unsur-unsur bahasa daerah. Sebaliknya juga bisa terjadi dalam berbahasa daerah
tercampur unsur-unsur bahasa Indonesia. Dalam kalangan orang terpelajar
seringkali bahasa Indonesia dicampur dengan unsur-unsur bahasa Inggris.
2.1.1 Kedudukan Bahasa Nasional dan Bahasa Asing
Kedudukan Bahasa Indonesia yang paling utama adalah
sebagai bahasa persatuan bangsa. Hal tersebut telah tercantum dalam Sumpah
Pemudia, yang berarti bahwa Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai Bahasa
Nasional serta yang kedua sebagai Bahasa Negara.
A. Sebagai Bahasa Nasional
Dalam konteks sebagai Bahasa Nasional, Bahasa Indonesia memiliki fungsi
yang sangat penting, yaitu:
- Sebagai lambang kebanggan kebangsaan,
- Sebagai lambang identitas nasional,
- Sebagai alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya,
- Sebagai alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia.
B. Sebagai Bahasa Negara
Selain sebagai bahasa Nasional, bahasa Indonesia juga memiliki kedudukan
lain yaitu sebagai bahasa Negara seperti tercantum dalam UUD 1945. Dalam
kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai
berikut:
- Bahasa resmi kenegaraan.
- Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan,
- Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, dan
- Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern.
Kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia merupakan bahasa asing pertama.
Kedudukan tersebut berbeda dengan bahasa kedua. Mustafa dalam hal ini
menyatakan bahwa bahasa kedua adalah bahasa yang dipelajari anak setelah bahasa
ibunya dengan ciri bahasa tersebut digunakan dalam lingkungan masyarakat
sekitar. Sedangkan bahasa asing adalah bahasa negara lain yang tidak digunakan
secara umum dalam interaksi sosial. Kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia
tersebut mengakibatkan jarang digunakannya Bahasa Inggris dalam interaksi
sosial di lingkungan anak.
Bahasa Inggris hanya menjadi bahasa pada kalangan tertentu, tidak
digunakan oleh masyarakat umum seperti jika kedudukannya sebagai bahasa kedua.
Hal ini menyebabkan kurangnnya interaksi anak terhadap Bahasa Inggris. Selain
itu terdapat juga berbagai pendapat mengenai pemerolehan bahasa kedua atau
bahasa asing yang bisa mempengaruhi perkembangan bahasa ibu.
Bahasa-bahasa seperti bahasa
Inggris, bahasa Belanda, bahasa Jerman, bahasa Jepang dan bahasa lainnya
kecuali bahasa Indonesia dan bahasa daerah berkedudukan sebagai bahasa asing. Kedudukan ini berdasarkan atas kenyataan bahwa bahasa
asing tertentu itu diajarkan di lembaga pendidikan pada tingkat tertentu, dan
di dalam kedudukan demikian, bahasa-bahasa asing itu tidak bersaing
dengan bahasa Indonesia baik sebagai bahasa Nasional maupun bahasa Negara,
serta dengan bahasa-bahasa daerah baik sebagai lambang nilai sosial budaya
maupun sebagai alat perhubungan masyarakat daerah. Oleh sebab itu bahasa asing
berkedudukan sebagai bahasa ke tiga, dibawah bahasa Indonesia sebagai bahasa
Nasional dan bahasa daerah di masing-masing wilayah Nusantara.
BAB III
FUNGSI DAN PENGARUH BAHASA ASING
3.1 Fungsi Bahasa Asing sebagai Kata Serapan
Fungsi
bahasa asing sebagai kata serapan adalah dimana bahasa asing tersebut berguna
menjadi sebuah kata serapan yang ada didalam bahasa indonesia. Kata Serapan merupakan kata yang berasal dari bahasa asing
yang sudah diintegrasikan ke dalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya
secara umum.
Berdasarkan taraf
integrasinya, kata serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi 2
golongan besar. Pertama, kata serapan yang belum sepenuhnya terserap ke
dalam bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle cock, long march, dan
lain-lain. Kata-kata ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi
pengucapannya masih mengikuti cara asing. Kedua, kata serapan yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan
kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaannya hanya diubah
seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk
asalnya.
Bahasa yang paling banyak
diserap kata-katanya, berdasarkan referensi penulis, yang pertama adalah bahasa Belanda.
Hal ini terutama disebabkan lamanya masa penjajahan oleh bangsa Belanda yang
mencapai 3,5 abad. Bahasa Belanda dipakai hingga masa pergerakan kemerdekaan
dalam komunikasi gagasan kenegaraan dan tentunya juga dipakai dalam kehidupan
sehari-hari.
Contoh kata-kata yang diserap
dari bahasa Belanda :
o advokat (advocaat),
o brankas (brandkast),
o demokrasi (demokratie),
o eksemplar (exemplaar), dan lain-lain.
Setelah bahasa Belanda, yang
menempati peringkat kedua dalam penyerapan kata-katanya adalah bahasa
Inggris.
Contoh kata-kata yang diserap
dari bahasa Inggris :
o aktor (actor),
o aktris (actress),
o bisnis (business),
o departemen (department), dan
lain-lain.
3.2 Pengaruh Bahasa Asing Terhadap Kosakata Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia dari awal pertumbuhannya sampai sekarang telah banyak
menyerap unsur-unsur asing terutarna dalam hal kosa kata. Bahasa asing yang
memberi pengaruh kosa kata dalam bahasa Indonesia antara lain : bahasa
Sansekerta, bahasa Belanda, bahasa Arab dan bahasa Inggris. Masuknya
unsur-unsur asing ini secara historis juga sejalan dengan kontak budaya antara
bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa pemberi pengaruh. Mula-mula bahasa
Sansekerta sejalan dengan masuknya agama Hindu ke Indonesia sejak sebelum
bahasa Indonesia memunculkan identitas dirinya sebagai bahasa Indonesia,
kemudian bahasa Arab karena eratnya hubungan keagamaan dan perdagangan antara
masyarakat timur tengah dengan bangsa Indonesia, lalu bahasa Belanda sejalan
dengan masuknya penjajahan Belanda ke Indonesia, kemudian bahasa Inggris yang
berjalan hingga sekarang, salah satu faktor penyebabnya adalah semakin intensifnya
hubungan ilmu pengetahuan dan teknologi antara bangsa Indonesia dengan
masyarakat pengguna bahasa Inggris. Unsur-unsur asing ini telah menambah
sejumlah besar kata ke dalam bahasa Indonesia sehingga bahasa Indonesia
mengalami perkembangan sesuai dengan tuntutan zaman. Dan sejalan dengan
perkembangan itu muncullah masalah-masalah kebahasaan, khususnya penyerapan
kata-kata bahasa Inggris.
3.2.1 Cara Penyerapan Bahasa Asing ke Bahasa Indonesia
Ada dua cara penyerapan kata-kata dan ungkapan-ungkapan dari bahasa
inggris ke dalam bahasa Indonesia.
Pertama adalah dengan menyerap
secara seluruhnya, baik dalam ejaan maupun pada ucapannya. Cara kedua adlah
dengan menyesuaikan ejaan maupun ucapannya. Penyerapan dengan [enyesuaian pada
umumnya mengacu pada ucapan kata aslinya. Dengan demikian akan terjadi
dalam ejaannya, diselaraskan dengan kaidah bahasa Indonesia.
Cara kedua adalah dengan
menyesuaikan ejaan maupun ucapannya. Penyerapan dengan [enyesuaian pada umumnya
mengacu pada ucapan kata aslinya. Dengan demikian akan terjadi dalam
ejaannya, diselaraskan dengan kaidah bahasa Indonesia.
Berikut ini dapat dilihat beberapa macam pola penyerapan kata-kata dalam
bahasa inggris ke dalam bahasa Indonesia.
Contoh :
·
Canteen
(inggris) → Kantiin
(ucapan) → Kantin (indonesia)
·
Check
(inggris) → Cek
(ucapan) → Cek (Indonesia)
3.2.2 Fungsi Bahasa Asing
Dalam kedudukanya sebagai bahasa asing, bahasa-bahasa seperti bahasa
Inggris, perancis, mandarin, belanda, jerman tidak memiliki kemampuan
untuk bersaing dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional maupun
bahasa Negara atau dengan kata lain bahasa asing tidak akan pernah menjadi
bahasa nasional ataupun bahasa Negara Indonesia. Walaupun pada kenyataanya
sebagian bahasa asing tersebut diajarkan di lembaga-lembaga pendidikan tingkat
tertentu.
Seperti bahasa-bahasa lainnya di dunia, bahasa Arab yang merupakan salah
satu bahasa asing mempunyai fungsi sebagai alat komunikasi dan juga berfungsi
sebagai sarana untuk memperkenalkan kebudayaan dan peradabannya. Adapun fungsi
bahasa asing yang lainnya ialah:
1.
Alat penghubung antar bangsa
2.
Alat pembantu pengembangan bahasa Indonesia menjadi bahasa modern
3. Alat
pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk pembangunan nasional
BAB IV
SIMPULAN
Penggunaan
bahasa asing di Indonesia sudah tidak aneh lagi. Bahkan sekarang bahasa asing
hampir menjadi budaya di masyarakat Indonesia. Tetapi, seiring berkembangnya
zaman, bahasa asing menjadi sebuah tuntutan dalam era globalisasi seperti
sekarang ini, tidak terlepas dari fungsinya sebagai alat penghubung antar
bangsa, sebagai alat pemanfaatan di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
mengembangkan bahasa Indonesian menjadi bahasa modern. Bahasa asing memberikan
dampak positif bagi penggunanya, tapi itu tidak menutup kemungkinan bahasa
asing juga memberikan dampak negatif bagi masyarakat Indonesia salah satu
dampak negatif nya yaitu mulai berkurangnya kesadaran Masyarakat Indonesia
untuk mempelajari dan mendalami bahasa “ibu” (bahasa Indonesia) sebagai bahasa
yang wajib untuk di pahami.
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, Denny (2012). Pengaruh Bahasa Asing dalam Bahasa Indonesia
[online].
Ibrahim, Ahmad (2012). Pengaruh Bahasa Asing dalam Bahasa
[online]. Tersedia : http://ahmadibrahim12.blogspot.com/2012/10/pengaruh-bahasa-asing-terhadap-bahasa.html
Sutomo, Yohanes
Gregorius Rascal Silvent (2012). Pengaruh
Bahasa Asing dalam Bahasa Indonesia [online].
Tersedia : http://rascalsilvent.blogspot.com/2012/11/pengaruh-bahasa-asing-dalam-bahasa.html
Khotimah, Khusnul dan Thalib,
Ariyanty (2012). Kedudukan dan Fungsi
Bahasa Daerah dan Bahasa Asing [online].
Tersedia : http://pendidikanmatematika2011.blogspot.com/2012/04/khusnul-khatimah.html
Ari (2012). Makalah Kedudukan dan Peran Bahasa Asing [online].
Fungsi
dan Kedudukan Bahasa Indonesia [online].
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis is very useful for me. thank you brother your information very good, I am glad can visit your blog.
ReplyDeletedon't forget to visit back may blog: obat kista tradisional.
obat pelangsing herbal.
thanks before.. greetings brother
nice post, thanks for sharing....
ReplyDelete