Wednesday, 4 September 2013

on


PENGARUH BAHASA ASING TERHADAP
BUDAYA BERBAHASA INDONESIA
(Penggunaaan Bahasa Asing sebagai Bahasa Serapan)
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Bahasa Indonesia






Oleh

Raka Dwi Aprian                    1205990







PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DANILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2013

ABSTRAK


Makalah ini berjudul “Pengaruh Bahasa Asing terhadap budaya berbahasa Indonesia” diklasifikasikan  berdasarkan sebab terjadinya variasi penggunaan bahasa asing , dan pengaruh Bahasa asing terhadap kosakata Bahasa Indonesia.

            Tujuan penulisan dan penyusunan ini adalah untuk memaparkan permasalahan dan penyebab terjadinya penggunaan bahasa asing yang sekarang menjadi salah satu “budaya” masyarakat di Indonesia.

            Salah satu fungsi penggunaan bahasa asing pada zaman sekarang ini adalah bahasa asing tersebut dijadikan sebagai bahasa “gaul” yang terkadang sering disisipkan dalam setiap percakapan anak-anak,pemuda, bahkan orang dewasa. Tidak terlepas dari fungsinya, bahasa asing juga dituntuk untuk dikuasai di era globalisasi seperti ini.


Kata kunci : bahasa asing, budaya, kosakata, globalisasi.




KATA PENGANTAR



Saya mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Sholawat serta salam tidak lupa kita junjungkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, Tauladan sejati sampai akhir zaman, sehingga penulis atau penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul PENGARUH BAHASA ASING TERHADAP BUDAYA BERBAHASA INDONESIA dengan baik dan lancer tanpa hambatan yang sedikit memberatkan dalam proses pembuatannya.

Terselesaikannya penulisan atau penyusunan makalah ini adalah berkat dukungan dari semua pihak, untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada:

1.      Buku Pendidikan Bahasa Indonesia.
2.      Orang tua yang sangat saya cintai.
3.      Google sebagai sumber pencarian data untuk makalah ini.
4.      Dan Bapak Firman Aziz S.Pd. , M.Pd

Walaupun makalah ini masih belum sempurna, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan sebagai motivasi pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.






Bandung, 15 April 2013




     Raka Dwi Aprian



 

BAB I
PENDAHULUAN


1.1.            Latar Belakang


Pada jaman sekarang memang sulit kalau kita hanya menguasai satu bahasa saja, karna pada jaman globalisasi seperti sekarang ini kita wajib menguasai bahasa lain selain bahasa indonesia untuk berkomunikasi dengan bangsa lain, akan tetapi kita harus bisa melestarikan bahasa indonesia sebagai bahasa utama kita, bahasa yang harus sering dipakai dalam pergaulan kita. Janganlah kita merasa malu menggunakan bahasa indonesia sebagai bahasa pokok kita.

            Bahasa Indonesia dari awal pertumbuhannya sampai sekarang telah banyak menyerap unsur-unsur asing terutarna dalam hal kosa kata. Bahasa asing yang memberi pengaruh kosa kata dalam bahasa Indonesia antara lain : bahasa Sansekerta, bahasa Belanda, bahasa Arab dan bahasa Inggris.

Setiap pengaruh tentu akan menghasilkan suatu hal yang positif ataupun negatif. Dalam konsep agama Hindu dikenal dengan adanya hukum rwa bhineda (hal yang berlawanan), hal tersebut pasti terjadi pada semua kasus. 
Kata serapan dalam bahasa atau lebih tepatnya antar bahasa adalah merupakan suatu hal yang lumrah. Setiap kali ada kontak bahasa lewat pemakainya pasti akan terjadi serap menyerap kata. Unit bahasa dan struktur bahasa itu ada yang bersifat tertutup dan terbuka bagi pengaruh bahasa lain. Tertutup berarti sulit menerima pengaruh, terbuka berarti mudah menerima pengaruh. Bunyi bahasa dan kosa kata pada umumnya merupakan unsur bahasa yang bersifat terbuka. Oleh karena itu, dalam kontak bahasa akan terjadi saling pengaruh.





1.2.             Rumusan Masalah


Permasalahan-permasalahan timbul adalah sebagai berikut :
1.      Bercampurnya kosakata bahasa Indonesia dengan bahasa asing
2.      Hampir tergesernya bahasa Indonesia oleh bahasa asing.
3.      Berkurangnya  minat masyarakat untuk mempelajari bahasa Indonesia.

1.3.            Tujuan Penulisan Makalah


Untuk memaparkan permasalahan dan penyebab terjadinya penggunaan bahasa asing yang sekarang menjadi salah satu “budaya” masyarakat di Indonesia.


1.4.            Manfaat Penulisan Makalah


Makalah ini diharapkan dapat member manfaat bagi pembaca sebagai suatu referensi untuk mengertahui pengaruh dari bahasa asing terhadap bahasa Indonesia yang sekarang sudah menjadi budaya masyarakat di Indonesisa.




BAB II
LANDASAN TEORITIS


2.1 Penyebab Terjadinya Penggunaan Bahasa Asing di Indonesia


A.    Interferensi

Heterogenitas Indonesia dan disepakatinya bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional berimplikasi bahwa kewibawaan akan berkembang dalam masyarakat. Perkembanngan ini tentu menjadi masalah tersendiri yang perlu mendapat perhatian, kedwibahasaan, bahkan kemultibahasaan adalah suatu kecenderungan yang akan terus berkembang sebagai akibat globalisasi. Di samping segi positifnya, situasi kebahasaan seperti itu berdampak negatif terhadap penguasaan Bahasa Indonesia. Bahasa daerah masih menjadi proporsi utama dalam komunikasi resmi sehingga rasa cinta terhadap bahasa Indonesia harus terkalahkan oleh bahasa daerah.

Alwi, dkk.(eds.) (2003: 9), menyatakan bahwa banyaknya unsur pungutan dari bahasa Jawa, misalnya dianggap pemerkayaan bahasa Indonesia, tetapi masuknya unsur pungutan bahasa Inggris oleh sebagian orang dianggap pencemaran keaslian dan kemurnian bahasa kita. Hal tersebut yang menjadi sebab adanya interferensi. Chaer (1994: 66) memberikan batasan interferensi adalah terbawa masuknya unsur bahasa lain ke dalam bahasa yang sedang digunakan sehingga tampak adanya penyimpangan kaidah dari bahasa yang digunakan itu.

Selain bahasa daerah, bahasa asing (baca Inggris) bagi sebagian kecil orang Indonesia ditempatkan di atas bahasa Indonesia. Faktor yang menyebabkan timbulnya sikap tersebut adalah pandangan sosial ekonomi dan bisnis. Penguasaan bahasa Inggris yang baik menjanjikan kedudukan dan taraf sosial ekonomi yang jauh lebih baik daripada hanya menguasai bahasa Indonesia.



Penggunaan bahasa Inggris di ruang umum telah menjadi kebiasaan yang sudah tidak terelakkan lagi. Hal tersebut mengkibatkan lunturnya bahasa dan budaya Indonesia yang secara perlahan tetapi pasti telah menjadi bahasa primadona. Misalnya, masyarakat lebih cenderung memilih “pull” untuk “dorong” dan “push” untuk “tarik”, serta “welcome” untuk “selamat datang”.

Sikap terhadap bahasa Indonesia yang kurang baik terhadap kemampuan berbahasa Indonesia di berbagai kalangan, baik lapisan bawah, menengah, dan atas; bahkan kalangan intelektual. Akan tetapi, kurangnya kemampuan berbahasa Indonesia pada golongan atas dan kelompok intelektual terletak pada sikap meremehkan dan kurang menghargai serta tidak mempunyai rasa bangga terhadap bahasa Indonesia.


A.    Integrasi

Selain interferensi, integrasi juga dianggap sebagai pencemar terhadap bahasa Indonesia. Chaer (1994:67), menyatakan bahwa integrasi adalah unsur-unsur dari bahasa lain yang terbawa masuk sudah dianggap, diperlakukan, dan dipakai sebagai bagian dan bahasa yang menerima atau yang memasukinya. Proses integrasi ini tentunya memerlukan waktu yang cukup lama, sebab unsur yang berintegrasi itu telah disesuaikan, baik lafalnya, ejaannya, maupun tata bentuknya. Contoh kata yang berintegrasi antara lain montir, riset, sopir, dongkrak.

B.     Alih Kode

Alih kode ( code swiching) dan campur kode (code mixing) merupakan dua buah masalah dalam masyarakat yang multilingual. Peristiwa campur kode dan alih kode disebabkan karena penguasaan ragam formal bahasa Indonesia.

Alih kode adalah beralihnya penggunaan suatu kode (entah bahasa atau ragam bahasa tertentu) ke dalam kode yang lain (bahasa atau bahasa lain) (Chaer, 1994: 67). Campur kode adalah dua kode atau lebih digunakan bersama tanpa alasan, dan biasanya terjadi dalam situasi santai (Chaer, 1994: 69). Di antara ke dua gejala bahasa


itu, baik alih kode maupun campur kode gejala yang sering merusak bahasa Indonesia adalah campur kode. Biasanya dalam berbicara dalam bahasa Indonesia dicampurkan dengan unsur-unsur bahasa daerah. Sebaliknya juga bisa terjadi dalam berbahasa daerah tercampur unsur-unsur bahasa Indonesia. Dalam kalangan orang terpelajar seringkali bahasa Indonesia dicampur dengan unsur-unsur bahasa Inggris.

2.1.1 Kedudukan Bahasa Nasional dan Bahasa Asing


Kedudukan Bahasa Indonesia yang paling utama adalah sebagai bahasa persatuan bangsa. Hal tersebut telah tercantum dalam Sumpah Pemudia, yang berarti bahwa Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai Bahasa Nasional serta yang kedua sebagai Bahasa Negara.

A.    Sebagai Bahasa Nasional
Dalam konteks sebagai Bahasa Nasional, Bahasa Indonesia memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu:
  1. Sebagai lambang kebanggan kebangsaan,
  2. Sebagai lambang identitas nasional,
  3. Sebagai alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya,
  4. Sebagai alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia.
B.     Sebagai Bahasa Negara
Selain sebagai bahasa Nasional, bahasa Indonesia juga memiliki kedudukan lain yaitu sebagai bahasa Negara seperti tercantum dalam UUD 1945. Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai berikut:
  1. Bahasa resmi kenegaraan.
  2. Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan,


  1. Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, dan
  2. Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern.
Kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia merupakan bahasa asing pertama. Kedudukan tersebut berbeda dengan bahasa kedua. Mustafa dalam hal ini menyatakan bahwa bahasa kedua adalah bahasa yang dipelajari anak setelah bahasa ibunya dengan ciri bahasa tersebut digunakan dalam lingkungan masyarakat sekitar. Sedangkan bahasa asing adalah bahasa negara lain yang tidak digunakan secara umum dalam interaksi sosial. Kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia tersebut mengakibatkan jarang digunakannya Bahasa Inggris dalam interaksi sosial di lingkungan anak.
Bahasa Inggris hanya menjadi bahasa pada kalangan tertentu, tidak digunakan oleh masyarakat umum seperti jika kedudukannya sebagai bahasa kedua. Hal ini menyebabkan kurangnnya interaksi anak terhadap Bahasa Inggris. Selain itu terdapat juga berbagai pendapat mengenai pemerolehan bahasa kedua atau bahasa asing yang bisa mempengaruhi perkembangan bahasa ibu.
Bahasa-bahasa seperti bahasa Inggris, bahasa Belanda, bahasa Jerman, bahasa Jepang dan bahasa lainnya kecuali bahasa Indonesia dan bahasa daerah berkedudukan sebagai bahasa asing. Kedudukan ini berdasarkan atas kenyataan bahwa bahasa asing tertentu itu diajarkan di lembaga pendidikan pada tingkat tertentu, dan di dalam kedudukan demikian, bahasa-bahasa asing itu tidak bersaing dengan bahasa Indonesia baik sebagai bahasa Nasional maupun bahasa Negara, serta dengan bahasa-bahasa daerah baik sebagai lambang nilai sosial budaya maupun sebagai alat perhubungan masyarakat daerah. Oleh sebab itu bahasa asing berkedudukan sebagai bahasa ke tiga, dibawah bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dan bahasa daerah di masing-masing wilayah Nusantara.






BAB III
FUNGSI DAN PENGARUH BAHASA ASING


3.1 Fungsi Bahasa Asing sebagai Kata Serapan


Fungsi bahasa asing sebagai kata serapan adalah dimana bahasa asing tersebut berguna menjadi sebuah kata serapan yang ada didalam bahasa indonesia. Kata Serapan merupakan kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah diintegrasikan ke dalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya secara umum.
Berdasarkan taraf integrasinya, kata serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi 2 golongan besar. Pertama, kata serapan yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle cock, long march, dan lain-lain. Kata-kata ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing. Kedua, kata serapan yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaannya hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.
Bahasa yang paling banyak diserap kata-katanya, berdasarkan referensi penulis, yang pertama adalah bahasa Belanda. Hal ini terutama disebabkan lamanya masa penjajahan oleh bangsa Belanda yang mencapai 3,5 abad. Bahasa Belanda dipakai hingga masa pergerakan kemerdekaan dalam komunikasi gagasan kenegaraan dan tentunya juga dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh kata-kata yang diserap dari bahasa Belanda :
o   advokat (advocaat),
o   brankas (brandkast),
o   demokrasi (demokratie),
o   eksemplar (exemplaar), dan lain-lain.
Setelah bahasa Belanda, yang menempati peringkat kedua dalam penyerapan kata-katanya adalah bahasa Inggris.
Contoh kata-kata yang diserap dari bahasa Inggris :
o   aktor (actor),
o   aktris (actress),
o   bisnis (business),
o   departemen (department), dan lain-lain.

3.2 Pengaruh Bahasa Asing Terhadap Kosakata Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia dari awal pertumbuhannya sampai sekarang telah banyak menyerap unsur-unsur asing terutarna dalam hal kosa kata. Bahasa asing yang memberi pengaruh kosa kata dalam bahasa Indonesia antara lain : bahasa Sansekerta, bahasa Belanda, bahasa Arab dan bahasa Inggris. Masuknya unsur-unsur asing ini secara historis juga sejalan dengan kontak budaya antara bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa pemberi pengaruh. Mula-mula bahasa Sansekerta sejalan dengan masuknya agama Hindu ke Indonesia sejak sebelum bahasa Indonesia memunculkan identitas dirinya sebagai bahasa Indonesia, kemudian bahasa Arab karena eratnya hubungan keagamaan dan perdagangan antara masyarakat timur tengah dengan bangsa Indonesia, lalu bahasa Belanda sejalan dengan masuknya penjajahan Belanda ke Indonesia, kemudian bahasa Inggris yang berjalan hingga sekarang, salah satu faktor penyebabnya adalah semakin intensifnya hubungan ilmu pengetahuan dan teknologi antara bangsa Indonesia dengan masyarakat pengguna bahasa Inggris. Unsur-unsur asing ini telah menambah sejumlah besar kata ke dalam bahasa Indonesia sehingga bahasa Indonesia mengalami perkembangan sesuai dengan tuntutan zaman. Dan sejalan dengan perkembangan itu muncullah masalah-masalah kebahasaan, khususnya penyerapan kata-kata bahasa Inggris.

3.2.1 Cara Penyerapan Bahasa Asing ke Bahasa Indonesia

Ada dua cara penyerapan kata-kata dan ungkapan-ungkapan dari bahasa inggris ke dalam bahasa Indonesia.
Pertama adalah dengan menyerap secara seluruhnya, baik dalam ejaan maupun pada ucapannya. Cara kedua adlah dengan menyesuaikan ejaan maupun ucapannya. Penyerapan dengan [enyesuaian pada umumnya mengacu pada ucapan kata aslinya. Dengan demikian akan terjadi  dalam ejaannya, diselaraskan dengan kaidah bahasa Indonesia.
Cara kedua adalah dengan menyesuaikan ejaan maupun ucapannya. Penyerapan dengan [enyesuaian pada umumnya mengacu pada ucapan kata aslinya. Dengan demikian akan terjadi  dalam ejaannya, diselaraskan dengan kaidah bahasa Indonesia.


Berikut ini dapat dilihat beberapa macam pola penyerapan kata-kata dalam bahasa inggris ke dalam bahasa Indonesia.
Contoh :
·         Canteen (inggris) Kantiin (ucapan) Kantin (indonesia)
·         Check (inggris) Cek (ucapan) Cek (Indonesia)

3.2.2 Fungsi Bahasa Asing

Dalam kedudukanya sebagai bahasa asing, bahasa-bahasa seperti bahasa Inggris, perancis, mandarin, belanda, jerman tidak memiliki kemampuan untuk  bersaing dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional maupun bahasa Negara atau dengan kata lain bahasa asing tidak akan pernah menjadi bahasa nasional ataupun bahasa Negara Indonesia. Walaupun pada kenyataanya sebagian bahasa asing tersebut diajarkan di lembaga-lembaga pendidikan tingkat tertentu.
Seperti bahasa-bahasa lainnya di dunia, bahasa Arab yang merupakan salah satu bahasa asing mempunyai fungsi sebagai alat komunikasi dan juga berfungsi sebagai sarana untuk memperkenalkan kebudayaan dan peradabannya. Adapun fungsi bahasa asing yang lainnya ialah:
1.      Alat penghubung antar bangsa
2.      Alat pembantu pengembangan bahasa Indonesia menjadi bahasa modern
3.     Alat pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk pembangunan nasional





BAB IV
SIMPULAN

Penggunaan bahasa asing di Indonesia sudah tidak aneh lagi. Bahkan sekarang bahasa asing hampir menjadi budaya di masyarakat Indonesia. Tetapi, seiring berkembangnya zaman, bahasa asing menjadi sebuah tuntutan dalam era globalisasi seperti sekarang ini, tidak terlepas dari fungsinya sebagai alat penghubung antar bangsa, sebagai alat pemanfaatan di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mengembangkan bahasa Indonesian menjadi bahasa modern. Bahasa asing memberikan dampak positif bagi penggunanya, tapi itu tidak menutup kemungkinan bahasa asing juga memberikan dampak negatif bagi masyarakat Indonesia salah satu dampak negatif nya yaitu mulai berkurangnya kesadaran Masyarakat Indonesia untuk mempelajari dan mendalami bahasa “ibu” (bahasa Indonesia) sebagai bahasa yang wajib untuk di pahami.







DAFTAR PUSTAKA


Yusuf, Denny (2012). Pengaruh Bahasa Asing dalam Bahasa Indonesia [online].

Ibrahim, Ahmad (2012). Pengaruh Bahasa Asing dalam Bahasa [online]. Tersedia : http://ahmadibrahim12.blogspot.com/2012/10/pengaruh-bahasa-asing-terhadap-bahasa.html

Sutomo, Yohanes Gregorius Rascal Silvent (2012). Pengaruh Bahasa Asing dalam Bahasa Indonesia [online].  
Tersedia : http://rascalsilvent.blogspot.com/2012/11/pengaruh-bahasa-asing-dalam-bahasa.html

Khotimah, Khusnul dan Thalib, Ariyanty (2012). Kedudukan dan Fungsi Bahasa Daerah dan Bahasa Asing [online].
Tersedia : http://pendidikanmatematika2011.blogspot.com/2012/04/khusnul-khatimah.html

Ari (2012). Makalah Kedudukan dan Peran Bahasa Asing [online].

Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia [online].






3 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. This is very useful for me. thank you brother your information very good, I am glad can visit your blog.

    don't forget to visit back may blog: obat kista tradisional.
    obat pelangsing herbal.
    thanks before.. greetings brother

    ReplyDelete