A.
Model-model Pembelajaran
1. Model
Pengolahan Informasi
Pada dasarnya menitikberatkan pada cara-cara
memperkuatdorongan internal manusia untuk memahami dunia dengan caramenggali
dan mengorganisasi data, merasakan adanya masalahdan mengupayakan jalan pemecahannya
serta menggembangkanbahasa untuk mengungkapkannya.
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah:
– Pencapaian konsep ( Concept
Attainment )
– Berpikir induktif
( Inductive thinking )
– Latihan penelitian ( Inquiry
Training )
– Pemandu awal ( Advance
Organizer )
– Memorisasi ( Memorization )
– Pengembangan intelek
( Developing Intellect )
– Penelitian Ilmiah
( Scientific Inquiry )
2.
Model Personal
Merupakan rumpun model
pembelajaran yang menekankan kepada
proses pengembangan kepribadian individu siswa dengan memperhatikan
kehidupan emosional. Proses pendidikan sengaja diusahakan untuk
memungkinkan seseorang dapat memahami dirinya dengan baik, memikul tanggung
jawab, dan lebih kreatif untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik.
Memusatkan perhatian pada pandangan
perseorangan dan berusaha menggalakkan kemandirian yang produktif sehingga
manusia menjadi semakin sadar diri dan bertanggungjawab atau tujuannya
.
• Model
yang termasuk dalam kelompok ini:
– Pengajaran tanpa arahan
( Non Directive Teaching )
– Sinektiks ( Synectics
Model )
– Latihan kesadaran
( Awarenes Training )
– Pertemuan Kelas ( Classroom
Meeting)
3.
Model Sosial
Menekankan pada usaha mengembangkan
kemampuan siswa agar memiliki ke-cakapan untuk berhubungan dengan orang lain
sebagai usaha membangun sikap siswa yang demokratis dengan menghargai
setiap perbedaan dalam realitas sosial. Inti dari sosial model ini adalah
konsep sinergi yaitu energi atau tenaga (kekuatan) yang terhimpun melalui
kerjasama sebagai salah satu fenomena kehidupan masyarakat.Model ini dirancang untuk memanfaatkanfenomena
kerjasama
•
Model dalam kelompok ini terdiri dari:
– Investigasi kelompok ( Group
invetigation )
– Bermain peran ( Role
Playing )
– Penelitian Yurisprudensial ( Jurisprudential
Inquiry )
– Latihan Laboratoris
( Laboratory Training )
– Penelitian Ilmu Sosial
( Social Science Inquiry )
4.
Model Sistem Perilaku dalam Pembelajaran
Dibangun atas dasar kerangka
teori perubahan perilaku, melalui teori ini siswa dibimbing
untuk dapat memecahkan masalah belajaar melalui penguraian perilaku
kedalam jumlah yang kecil dan berurutan. Dasar
teoritiknya adalah teori-teori belajar sosial,sedang yang menjadi dasar
pemikiran adalah sistemkomunikasi yang mengkoreksi sendiri
yang memodifikasi perilaku dalam hubungannya denganbagaimana tugas
dijalankan dengan sebaik-baiknya.
•
Yang termasuk dalam kelompok ini antara lain:
– Belajar tuntas ( Mastery
learning )
– Pembelajaran langsung ( Direct Instruction )
– Belajar kontrol diri ( Self
control learning )
– Latihan pengembangan ketrampilan
dan konsep (Training for skill
and concept development)
– Latihan Asertif ( Assertive
training )
B.
Strategi Pembelajaran
1. Strategi
Pembelajaran Langsung
Strategi
pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang banyak diarahkan oleh guru.
Bahan pelajaran disajikan dalam bentuk jadi dan siswa dituntut untuk menguasai
bahan tersebut. pembelajaran langsung biasanya bersifat deduktif. Kelebihan
strategi ini adalah mudah untuk direncanakan dan digunakan, sedangkan kelemahan
utamanya dalam mengembangkan kemampuan-kemampuan, proses-proses, dan sikap yang
diperlukan untuk pemikiran kritis dan hubungan interpersonal serta belajar
kelompok. Agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan pemikiran kritis,
strategi pembelajaran langsung perlu dikombinasikan dengan strategi
pembelajaran yang lain.
2.
Strategi Pembelajaran Tak Langsung
Strategi ini sering disebut inkuiri, induktif, pemecahan masalah,
pengambilan keputusan, dan penemuan. Pembelajaran berpusat pada peserta didik,
guru hanya sebagai fasilitator, dan pengelola lingkungan belajar, peserta didik
diberi kesempatan untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Kelebihan
dari strategi ini antara lain: (1) mendorong ketertarikan dan keingintahuan
peserta didik, (2) menciptakan alternatif dan menyelesaikan masalah, (3)
mendorong kreativitas dan pengembangan keterampilan interpersonal dan kemampuan
yang lain, (4) pemahaman yang lebih baik, (5) mengekspresikan pemahaman.
Sedangkan kekurangan dari pembelajaran ini adalah memerlukan waktu panjang, outcome
sulit diprediksi. Strategi pembelajaran ini juga tidak cocok apabila peserta
didik perlu mengingat materi dengan cepat.
3 Stategi
Pembelajaran Interaktif
Pembelajaran ini menekankan pada diskusi dan sharing diantara
peserta didik. Diskusi dan sharing memberi kesempatan peserta didik untuk
bereaksi terhadap gagasan, pengalaman, pendekatan, pengetahuan guru atau teman
sebaya serta untuk membangun cara berfikir dan merasakan. Kelebihan strategi
ini antara lain: (1) peserta didik dapat belajar dari temannya dan guru untuk
membangun keterampilan sosial dan kemampuan-kemampuan, (2) mengorganisasikan
pemikiran dan membangun argumen yang rasional. Strategi pembelajaran interaktif
memungkinkan untuk menjangkau kelompokkelompok dan metode-metode interaktif.
Kekurangan dari strategi ini sangat bergantung pada kecakapan guru dalam
menyusun dan mengembangkan dinamika kelompok.
4.
Strategi Pembelajaran Empirik
Pembelajaran
empirik berorientasi pada kegiatan induktif, berpusat pada peserta didik, dan
berbasis aktivitas. Kelebihan dari startegi ini antara lain: (1) meningkatkan
partisipasi peserta didik, (2) meningkatkan sifat kritis peserta didik, (3)
meningkatkan analisis peserta didik, dapat menerapkan pembelajaran pada situasi
yang lain. Sedangkan kekurangan dari strategi ini adalah penekanan hanya pada
proses bukan pada hasil, keamanan siswa, biaya yang mahal, dan memerlukan waktu
yang panjang.
5.
Strategi Pembelajaran Mandiri
Strategi
pembelajaran mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk
membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri. Kelebihan dari
pembelajaran ini adalah membentuk peserta didik yang mandiri dan
bertanggunggjawab. Sedangkan kekurangannya adalah peserta MI belum dewasa,
sehingga sulit menggunakan pembelajaran mandiri.
C. Metode
Pembelajaran
1. Metode
Ceramah
Metode pembelajaran ceramah
adalah
penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar
untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar.
Seperti ditunjukkan oleh Mc Leish (1976), melalui ceramah, dapat dicapai
beberapa tujuan. Dengan metode ceramah, guru dapat mendorong timbulnya
inspirasi bagi pendengarnya.
Gage dan Berliner (1981:457), menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan dalam pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan.
Gage dan Berliner (1981:457), menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan dalam pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan.
2. Metode
Diskusi
Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk
interaksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat
dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka.
Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang
bersifat interaktif (Gagne & Briggs. 1979: 251).
Menurut Mc.
Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya, dibanding metode ceramah, metode
diskusi dapat meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan keterampilan
memecahkan masalah. Tetapi dalam transformasi pengetahuan, penggunaan metode
diskusi hasilnya lambat dibanding penggunaan ceramah. Sehingga metode ceramah
lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan anak dari pada metode
diskusi.
3.
Metode Demonstrasi
Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif untuk menolong
siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana cara
mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana proses mengerjakannya. Demonstrasi
sebagai metode pembelajaran adalah bilamana seorang guru atau seorang
demonstrator (orang luar yang sengaja diminta) atau seorang siswa
memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatau proses. Misalnya bekerjanya suatu
alat pencuci otomatis, cara membuat kue, dan sebagainya.
Kelebihan Metode Demonstrasi :
a.Perhatian
siswa dapat lebih dipusatkan.
b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.
b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.
Kelemahan metode Demonstrasi :
a. Siswa
kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang diperagakan.
b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
c. Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan.
b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
c. Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan.
4. Metode Tugas
atau Resitasi
Metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan
pelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan
belajar. Metode ini diberikan karena materi pelajaran banyak sementara waktu
sedikit. Agar materei pelajaran selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan,
maka metode inilah yang biasanya digunakan oleh guru. Tugas ini biasanya bisa
dilaksanakan di rumah, di sekolah, di perpustakaan,dan di tempat lainnya. Tugas
dan resitasi merangsang anak untuk aktif belajar, baik individu maupun
kelompok, tugas yang diberikan sangat banyak macamnya tergantung dari tujuan
yang hendak dicapai.
5. Metode Tanya Jawab
Metode tanya
jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus
dijawab, terutama dari guru kepada siswa,tetapi dapat pula dari siswa kepada
guru. Metode tanya jawab memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang
bersifat dua arah sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan
siswa.
6. Metode Problem Solving
Metode
problem solving bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan
suatu metode berfikir sebab dalam metode problem solving dapat menggunakan
metode-metode lainnya yang dimulai dari mencari data sampai kepada menarik
kesimpulan.
7. Metode Ceramah Plus
Metode ceramah
plus adalah metode mengajar yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni
metode ceramah gabung dengan metode lainnya.Dalam hal ini penulis akan
menguraikan tiga macam metode ceramah plus yaitu :
a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas (CPTT).
Metode ini adalah metode mengajar gabungan antara ceramah dengan tanya jawab dan pemberian tugas.
Metode campuran ini idealnya dilakukan secar tertib, yaitu :
1). Penyampaian materi oleh guru.
2). Pemberian peluang bertanya jawab antara guru dan siswa.
3). Pemberian tugas kepada siswa.
b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas (CPDT)
Metode ini dilakukan secara tertib sesuai dengan urutan pengkombinasiannya, yaitu pertama guru menguraikan materi pelajaran, kemudian mengadakan diskusi, dan akhirnya memberi tugas.
c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
Metode ini dalah merupakan kombinasi antara kegiatan menguraikan materi pelajaran dengan kegiatan memperagakan dan latihan (drill)
8.
Metode Experimental
Metode percobaan
adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok,
untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Syaiful Bahri Djamarah,
(2000) Metode percobaan adalah suatu metode mengajar yang menggunakan tertentu
dan dilakukan lebih dari satu kali. Misalnya di Laboratorium. Kelebihan metode
percobaan sebagai berikut :
a. Metode ini dapat membuat anak didik lebih
percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri
daripada hanya menerima kata guru atau buku.
b. Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk
mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi.
c. Dengan metode ini akan terbina manusia yang
dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan
yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraanhidupmanusia.
9.
Metode Discovery
Salah
satu metode mengajar yang akhir-akhir ini banyak digunakan di sekolah-sekolah
yang sudah maju adalah metode discovery, hal itu disebabkan karena metode
discovery ini: (a) Merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa
aktif, (b) Dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang
diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan
siswa, (c) Pengertian yang ditemukan sendiri merupakan pengertian yang
betul-betul dikuasai dan mudah digunakan atau ditransfer dalam situasi lain,
(d) Dengan menggunakan strategi penemuan, anak belajar menguasai salah satu
metode ilmiah yang akan dapat dikembangkannya sendiri, (e) dengan metode
penemuan ini juga, anak belajar berfikir analisis dan mencoba memecahkan
probela yang dihadapi sendiri, kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan
bermasyarakat. Dengan demikian diharapkan metode discovery ini lebih dikenal
dan digunakan di dalam berbagai kesempatan proses belajar mengajar yang memungkinkan.
Metode Discovery menurut Suryosubroto (2002:192) diartikan sebagai suatu
prosedur mengajar yang mementingkan pengajaran perseorangan, manipulasi obyek
dan lain-lain, sebelum sampai kepada generalisasi. Metode Discovery merupakan
komponen dari praktek pendidikan yang meliputi metode mengajar yang memajukan
cara belajar aktif, beroreientasi pada proses, mengarahkan sendiri, mencari
sendiri dan reflektif. Menurut Encyclopedia of Educational Research, penemuan
merupakan suatu strategi yang unik dapat diberi bentuk oleh guru dalam berbagai
cara, termasuk mengajarkan ketrampilan menyelidiki dan memecahkan masalah
sebagai alat bagi siswa untuk mencapai tujuan pendidikannya. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa metode discovery adalah suatu metode dimana dalam proses
belajar mengajar guru memperkenankan siswa-siswanya menemukan sendiri informasi
yang secara tradisional biasa diberitahukan atau diceramahkan saja
10.
Metode Perancangan
Yaitu suatu
metode mengajar dimana pendidik harus merancang suatu proyek yang akan diteliti
sebagai obyek kajian.
Kelebihan metode perancangan sebagai berikut :
a. Dapat merombak pola pikir anak didik dari yang sempit menjadi lebih luas dan menyuluruh dalam memandang dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan.
b. Melalui metode ini, anak didik dibina dengan membiasakan menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan terpadu, yang diharapkan praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Kekurangan metode perancangan sebagai berikut :
a. Kurikulum yang berlaku di negara kita saat ini, baik secara vertikal maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.
b. Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode ini sukar dan memerlukan keahlian khusus dari guru, sedangkan para guru belum disiapkan untuk ini.
c. Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai kebutuhan anak didik, cukup fasilitas, dan memiliki sumber-sumber belajar yang diperlukan.
d. Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok unit yang dibahas.
Sumber-sumber :
0 comments:
Post a Comment